Secara
arti kata nirmana dapat diartikan sebagai tidak ada wujud atau tidak ada rupa,
hal ini dimaksudkan bahwa nirmana dari semula yang tidak ada / tidak ada rupa
kemudian berwujud media rupa untuk memperoleh keindahan.Nirmana dikatakan pula
sebagai ilmu keindahan.
Pada unsur konseptual
nirmana terdiri dari elemen titik,
elemen garis, elemen bidang, elemen gempal.
1. Titik
Elemen
titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi.Dari
sebuah titik dapat dikembangkan menjadi garis atau bidang. Pada gambar dalam
bidang gambar akan berawal dari sebuah titik dan berhenti pada sebuah titik.
Secara umum bentuk diartikan
titikkarena ukurannya yang kecil.Namun pengertian kecil itu sesungguhnya nisbi
/ bersifat relatif tergantung dibandingkan dengan apa dan ukuran seberapa
besar.
Ciri khas dari elemen titik adalah
ukurannya yang kecil dan rautnya sederhana.Karya seni dapat dihasilkan dengan teknik titik-titik.
Dalam mengatur titik pada suatu bidang, Saudara bebas menentukan jumlah titik
dan alat penyentuh. Tujuan yang diharapkan adalah efek dari percampuran
titik-titik tersebut yang akan menghasilkan warna tertentu.
Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana,
mampat, tak bersudut dan tanpa arah. Titik dapat juga beraut bujur sangkar ,
segitiga dan lain sebagainya.
Raut titik tergantung alat penyentuh yang digunakan, atau
tergantung bentuk benda yang dibayangkan sebagai titik.
Garis adalah suatu hasil goresan nyata
dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna. Garis bisa
panjang, pendek, tebal, tipis, lurus, melengkung, berombak, vertikal,
horizontal, diagonal, dan lain sebagainya. Jika titik-titik diletakkan sejajar
secara berimpit, maka akan didapatkan sebuah garis.
Saat
menyentuh alat gambar atau alat tulis dan saudara berusaha menggerakkannya pada
suatu bidang maka akan meninggalkan bekas. Bekas itu disebut goresan atau
garis. Disebut demikian karena bentuknya yang kecil memanjang dan hal ini
bersifat nisbi.
Saat menggunakan alat gambar / alat tulis kecil runcing,
tumpul besar, gepeng lebar seperti kuas gepeng lebar, semua hasil goresannya
digolongkan sebagai garis.
Raut adalah ciri khas suatu bentuk. Raut
garis adalah ciri khas bentuk garis. Raut garis secara garis besar hanya
terdiri dari dua macam, yaitu garis lurus dan garis bengkok atau lengkung. Namun,
jika dirinci terdapat empat macam jenis garis sebagai berikut.
Jenis garis
|
Raut garis
|
Garis lurus :
terdiri dari garis horizontal, diagonal, dan vertikal.
|
|
Garis
lengkung :
terdiri dari garis lengkung kubah, garis lengkung
busur, dan lengkung mengapung.
|
|
Garis
majemuk :
terdiri
dari garis zig-zag, dan garis berombak/lengkung S. garis zig-zag sebenarnya
merupakan garis-garis lurus berbeda arah yang bersambung, dan garis
berombak/lengkung S adalah garis-garis lengkung yang bersambung.
|
|
Garis
gabungan :
yaitu
garis hasil gabungan antara garis lurus, garis lengkung, dan garis majemuk.
|
|
Pada
dasarnya raut garis hanya terdiri dari garis lurus dan garis lengkung. Garis lengkung bisa terdiri dari lengkung tunggal dan
lengkung ganda (lengkung S). Perbedaan raut pada garis lurus dan garis lengkung
dapat dibuat tujuh interval tangga, seperti tangga nada do, re, mi, fa, so, la,
si.
Sumber :
Nirmana, 2009
Menyusun garis-garis dengan dua atau
tiga interval tangga berdekatan, misalnya nomor 1 dan 2, nomor 5 dan 6, atau
nomor 1,2, dan 3, atau nomor-nomor yang lainnya yang saling berdekatan, disebut
transisi. Hasilnya harmonis, enak dilihat, cocok untuk hal-hal yang perlu
dinikmati berlama-lama, seperti interior, lukisan, busana, dan lain sebagainya.
Jika hanya satu
nada akan terdengar monoton, jika dua atau tiga nada yang berdekatan akan
terdengar harmonis, dan jika menggunakan dua nada yang bertentangan misalnya
nada tinggi dan nada rendah akan terdengar kontras, begitu juga pada garis saat
garis nomor 1 bersanding dengan 6 atau 7 akan terlihat kontras.
Ukuran garis bukan berdasar ukuran
sentimeter atau meter, tetapi ukuran yang bersifat nisbi, yakni ukuran garis
yang berupa panjang-pendek, tinggi-rendah, besar-kecil, dan tebal-tipis. Seberapa
panjang, tinggi, dan besarnya dipengaruhi oleh tempat atau ruang dimana garis
berada. Sedangkan ukuran tebal-tipis dipengaruhi oleh alat dan tekanan
penggoresan. Jika alat penggoresnya
pensil misalnya jenis pensil 2H, H, HB, 1B, 2B, 3B, 4B, atau 5B dan faktor kekuatan tekanan dalam
penggoresan. Oleh karenannya, dengan pensil yang sama, tetapi tekanan
penggoresan yang berbeda, akan dihasilkan ketebalan yang berbeda pula.
Menyusun garis dengan dua atau tiga interval
garis yang berjauhan disebut oposisi, hasilnya kontras, dinamis, keras, kuat,
kuat, tajam, namun bisa juga menjadi kurang bagus dilihat jika tidak tepat menyusun
ukuran garisnya.
Arah
elemen garis hanya ada tiga, yaitu horizontal, diagonal, vertikal.
Garis bisa lurus, melengkung atau
bergerigi, namun arah geraknya dari garis tetap terdiri dari tiga arah.
Arah
garis dapat berupa arah horizontal, arah diagonal, dan arah vertikal. Dari arah
horizontal. Diagonal, vertikal, dapat dibuat tujuh vertikal tangga arah garis.
Komposisi yang dihasilkan dari menyusun dua atau tiga
interval tangga saling berdekatan akan menghasilkan transisi yang harmonis,
enak dilihat, menyenangkan. Komposisi yang dihasilkan dari menyusun dua atau
tiga arah garis yang saling berjauhan disebut oposisi, hasilnya kontras,
dinamis, keras, kuat, tajam, namun bisa juga menjadi kurang bagus dilihat jika
tidak tepat menyusun arah garisnya.
Gerak garis merupakan arah gerak saat menggoreskan garis
tersebut. Gerak garis bisa dikatakan irama garis. Arah garis dapat lurus,
lengkung, lengkung ganda/majemuk, berombak merata, berombak dari kecil ke
besar, berombak dari besar ke kecil, melingkar-lingkar, patah-patah, bergigi,
atau campuran dari beberapa aspek.
Pelbagai
Susunan Garis dan Efeknya
Susunan
garis horizontal :
|
menghasilkan
kesan tenang, damai, tetapi pasif.
|
Susunan
garis-garis vertikal :
|
menghasilkan kesan stabil, megah, kuat, statis dan kaku
|
Susunan garis-garis diagonal (kanan/kiri) :
|
menghasilkan kesan bergerak lari/meluncur, dinamis,
tetapi tampak tak seimbang.
|
Susunan garis-garis lengkung :
|
memberi kesan ringan dinamis, dan kuat.
|
Susunan garis-garis zig-zag :
|
menghasilkan kesan semangat, gairah tetapi ada kesan
bahaya, dan kengerian.
|
Susunan garis-garis lengkung
berombak atau lengkung S :
|
memberikan kesan indah, dinamis, luwes, lemah gemulai.
|
Susunan
garis-garis berjajar
|
Memberikan kesan enak, lembut, rapi, tenang.
|
Berbagai
teknik dan media yang dapat digunakan untuk membuat garis
§
Garis
dengan teknik goresan media runcing, seperti pensil, pena, rapido, dan
sejenisnya.
§
Garis
dengan teknik goresan media lunak,seperti kuas lunak/kuas cat air, spon, dan
media lunak yang lain
§
Garis
dengan media teknik goresan media keras, seperti kayu, besi, lidi, atau lainnya
§
Garis
dengan teknik goresan pisau palet,dan sejenisnya.
§
Garis
dengan teknik goresan lilin/pastel minyak dicampur cat air/cat poster
§
Garis
dengan goresan malam/paravin, dan canting dicampur cat air/cat poster
§
Garis
dengan goresan media garpu, sisir, dan sejenisnya.
Bidang merupakan bentuk yang menempati ruang, dan
bentuk bidang sebagai ruangnya sendiri disebut ruang dwimatra / dua dimensi. Bidang
hanya berdimensi panjang dan lebar. Bidang sebagai ruang adalah ruang dwimatra
dan merupakan tempat dimana objek-objek berada.
Bidang yang menempati ruang dapat berbentuk dasar
sejajar dengan tafril / bidang gambar yang memiliki panjang dan lebar, atau
dapat berbentuk maya, yaitu bidang yang seolah-olah melengkung, atau bentuk
bidang yang seolah-olah membuat sedut dengan tafril sehingga seperti memiliki
kedalaman.
Aplikasi
susunan bidang dapat dilihat saat orang menyusun tegel lantai maupun dinding,
penyusunan lempeng batu alam pada dinding, menyusun pecahan mozaik, menyusun
foto didinding ataupun menyusun lukisan.
Secara garis
besar macam dariraut bidang terdiri dari
geometridan non-geometri. Bidang geometri bidang teratur yang dibuat secara
matematika, Raut bidang geometri atau bidang yanga dibuat secara matematika,
meliputi segitiga, segi empat, segilima, segienam, segidelapan, lingkaran, dan
lain sebagainya.
Sumber :Nirmana, 2009
Bidang
non-geometri merupakan bidang yang dibuat secara bebas, dapat berbentuk bidang
organik, bidang bersudut bebas, bidang gabungan, dan bidang maya.
Sumber :Nirmana, 2009
Bidang
organik adalah bidang-bidang yang dibatasi garis lengkung-lengkung bebas,
bidang bersudut bebas yaitu bidang-bidang yang dibatasi garis patah-patah bebas.
Sumber :Nirmana, 2009
Selain
bentuk bidang yang rata sejajar dengan tafril / bidang gambar, terdapat bidang
yang bersifat maya, yaitu bentuk bidang yang seolah meliuk, bentuk bidang yang
seolah miring membentuk sudut,bentuk bidang yang seolah terpelintir, ada
lipatan.
Sumber :Nirmana, 2009
Raut bidang gabungan merupakan segala bentuk alam ini
dapat disederhanakan menjadi bentuk bidang dengan raut geometri, raut non
geometri,seperti misalnya rumah, pohon, kuda, gitar, dan lain-lain,yang
bersifat datar disebut sebagai bidang.
Sumber :Nirmana, 2009
Bidang memiliki dimensi panjang dan
lebar yang menutupi area, bentuk bidang memiliki ukuran.Ukuran yang dimaksud
bukan sentimeter atau meter, namun ukuran yang bersifat nisbi, dimana suatu
ukuran yang menyesuaikan dengan tempat di mana bidang tersebut berada.Ukuran
bidang secara nisbi hanya ada dua, yaitu luas dan sempit. Ukuran bidang yang
sama dapat tampak luas manakala diletakkan di area sempit, dan akan tampak
sempit jika diletakkan pada area yang luas.
Interval tangga bidang merupakan
tangga bidang di antara dua bentuk bidang berkontras. Interval tangga bidang
dapat diciptakan sendiri secara bebas terhadap dua bidang yang dianggap
kontras, misalnya tangga bidang diantara segitiga dengan lingkaran, segiempat
dengan lingkaran, atau bentuk bidang bergerigi dengan lingkaran.
Sumber :Nirmana, 2009
Dengan berdasar pada interval tangga
bidang, antara lain dapat dihasilkan susunan bidang sebagai berikut.
§
Susunan
repetisi èraut
bidang dengan suatu interval tangga (raut bidang yang sama). Susunan ini hasilnya
monoton, ada kesan resmi, rapi, terlihat statis dan menjemukan.
§
Susunan
transisiè
memadukan raut bidang dengan dua atau tiga interval yang berdekatan hal ini menghasil harmonis, ada dinamika, dan
enak dinikmati.
§
Susunan
oposisi è
dimana raut bidang dengan dua interval tangga berjauhan (raut bidang yang
berbeda), hasilnya kontras, keras, tajam.
Ukuran bidang bersifat nisbi, yang
hanya memiliki dua ukuran, yaitu luas dan sempit.Dikatakan luas jika bidang
tersebut berada ditempat yang sempit, dan dikatakan sempit manakala bidang
tersebut diletakkan pada area yang luas.Di antara ukuran yang luas dan yang
sempit tersebut dapat kita buat tujuh interval tangga ukuran bidang.
Saat menyusun bidang berdasar interval
tangga ukuran ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
èMenyusun
bidang dengan ukuran satu interval tangga (berarti hanya satu jenis ukuran),
hasilnya monoton, statis, dan berkesan resmi.
èMenyusun
bidang dengan dua atau tiga interval bidang yang berdekatan, hasilnya harmonis,
enak dilihat, dan menyenangkan.
èMenyusun
bidang dengan interval saling berjauhan, hasilnya kontras, dinamis, kuat,
tajam, ada kesan kontradiktif.
6. Interval
Tangga Arah Bidang
Arah bidang dalam suatu area hanya ada
tiga, yaitu horizontal, diagonal, dan vertikal.Hal – hal yang perlu
diperhatikan saat menyusun bidang dengan perubahan arah :
èMenyusun
bidang dengan satu interval tangga (satu arah yang sama) hasilnya monoton,
statis, terasa menjemukan.
èMenyusun
bidang dengan dua atau tiga arah berdekatan hasilnya harmonis, enak dilihat,
dan menyenangkan.
èMenyusun
dua atau tiga bidang dengan arah saling berjauhan, hasilnya kontraks, kuat,
tajam, ada kesan kontradiktif.
Melalui
kegiatan pembelajaran ini peserta diklat dapat mengidentifikasi unsur-unsur
konseptual nirmana pada elemen gempal
Mampu
mengidentifikasi unsur-unsur konseptual
nirmana pada unsur gempal
Bentuk
rupa gempal / volume merupakan bentuk yang mempunyai tiga dimensi yaitu dimensi
ruang yang tediri dari panjang, lebar, tebal.Hampir semua bentuk yang dialam
semesta ini berupa gempal / volume, misalnya kain yang tipis tetap mempunyai
ketebalan meskipun tipis.
Pada karya dua dimensi
komposisi garis, bidang serta warna akan memberikan kesan volume yang bersifat
maya atau tidak dapat diraba.Gempal semu merupakan bentuk tiga dimensi yang semu sehingga susunan gempal
semu akan membentuk ruang semu. Pada gambar berikut terlihat susunan
bidang-bidang yang menciptakan gempal semu, dengan menyusun bidang geometri
lingkaran dengan ukuran yang berbeda (membesar bagian tengah). Dengan
menggunakan bidang lengkung bisa juga membentuk suatu bentuk gempal maya.
Sumber http://www.notepedia.info
Raut merupakan suatu
ciri dari suatu bentuk. Macam-macam raut gempal diantaranya adalah :
Gempal kubistis
|
Bentuk gempal yang bersudut-sudut, seperti
kubus, kotak, balok, piramida dan lain sebagainya.
|
Gempal silindris
|
Bentuk gempal yang
melingkar seperti tabung, kerucut, bola dan lain sebagainya.
|
Gempal gabungan
|
Merupakan gabungan
kubisitis dengan silindris, contoh raut gempal gabungan diantaranya adalah
rumah, mobil, produk-produk elektronik dsb.
|
Gempal variasi
|
Merupakan gempal
imajiner dibuat variasi khayal untuk tujuan artistik, misalnya patung, gambar
khayalan dsb.
|
Susunan
pada gempal baik gempal nyata maupun gempal semu mempunyai beberapa pedoman
dalam susunan yang sama sebagai berikut :
§ Susunan repetisi
Susunan
gempal dengan raut yang sama, misalnya susunan balo yang
berjajar. Susunan repetisi ini akan menghasilkan kesan monoton, kaku, statis,
namun juga akan terlihat resmi, rapi, teratur.
§ Susunan transisi
Pada
susunan gempal transisi,raut gempal
memiliki hubungan dan ada peralihan bentuk, ada variasi yang sama atau kesamaan
tertentu misalnya gempal bola dengan gempal setengah bola, gempal silinder
dengan kerucut. Susunan gempal tansisi akan membentuk suatu susunan gempal yang
harmonis, selaras dan nyaman untuk di mata.
§ Susunan oposisi
Susunan
oposisi atau disebut juga susunan gempal kontras yang saling berbeda bentuk
gempalnya, saling bertentangan dan adakalanya perbedaan tersebut bertolak
belakang. Susunan oposisi akan menghasilkan sifat kontras, keras, bergejolak. Contoh
dari susunan oposisi yaitu susunan gempal dengan bentuk bola dengan kotak, bola
dengan piramida dan lain sebagainya.
Semua benda yang ada di alam semesta
merupakan karya seni/desain, tentu mempunyai bentuk. Bentuk apa saja yang ada
di alam dapat disederhanakan menjadi titik, garis, bidang, gempal. Bentuk Kerikil,
pasir, debu, dan semacamnya yang relatif kecil dan “tidak berdimensi” dapat
dikategorikan sebagai titik. Kawat,
tali,
kabel,
benangdan semacamnya yang hanya berdimensi memanjang
dapat
disederhanakan menjadi garis.
2.
Titik
Titik
merupakan unsur visual yang ukurannya relatif kecil, tidak memiliki panjang
atau lebar, dan
pangkal dari ujung sebuah garis atau bentuk yang akan dibangun.Karya
seni rupa berupa gambar ataupun lukisan bermula dari titik.
3.
Garis
Garis merupakan bentuk yang memanjang
dan mempunyai sifat yang elatis, kaku, dan tegas. Pengolahan suatu garis akan
menghasilkan garis lengkung, garis lurus, garis patah-patah, garis tebal, dan
garis tipis. Kesemua jenis garis itu bila dikomposisikan dengan tepat dan
sesuai akan menghasilkan nilai artistik. Bentuk garis di alam semesta ini dapat dibagi menjadi 2,
yaitu:
Garis
Alamiah :
|
garis cakrawala alam yang dapat
dilihat sebagai batas antara permukaan laut dan langit.
|
Garis
Buatan :
|
garis yang sengaja dibuat, contohnya
garis hitam pada gambar ilustrasi untuk menciptakan suatu bentuk karya.
|
Fungsi dari sebuah garis dalam karya seni
rupa:
§ Memberikan
representasi atau citra struktur, bentuk,dan bidang. Garis
ini sering disebut garis kontour yang berfungsi untuk memberi batas/tepi gambar;
§ Menekankan nilai ekspresi seperti
nilai gerak atau dinamika (movement), nilai irama (rhythm), dan
nilai arah (dirrection). Garis ini disebut juga garis grafis;
§ Memberikan
kesan dimensi dan kesan tekstur. Garis ini disebut pula garis arsir atau garis tekstur. Garis
tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.
4.
Bidang
Merupakan
suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi panjang, lebar dan luas, mempunyai kedudukan, arah ,dibatasi oleh garis.
Bidang dalam seni rupa merupakan
bagian yang mempunyai sisi lebar dan panjang.Bidang dalam karya seni rupa dapat
merupakan bidang yang teratur dan tidak beraturan.Ada beberapa sifat dari
bidang:
Bidang
horizontal dan vertikal :
|
memberikan kesan tenang, statis, stabil, dan gerak;
|
Bidang
bundar :
|
memberikan kesan kadang stabil, kadang gerak
|
Bidang
segitiga :
|
memberikan kesan statis maupun dinamis
|
Bidang
bergelombang :
|
memberikan kesan irama dan gerak
|
Bidang
secara garis besar dapat di dibedakan menjadi 2, yaitu:
§
Bidang alamiah
Bidang
yang sudah ada dilingkungan alam sekitar kita .contohnya bidang sawah, bidang
langit, bidang laut,bidang hamparan pasir pantai dan lain sebagainya
§
Bidang buatan
Bidang
buatan adan yang sengaja dibuat dan tidak sengaja dibuat.Bidang yang sengaja
oleh manusia dibuat, misalnya: bidang lukisan,bidang segitiga, bidang
lingkaran, dan lain sebagainya. Bidang yang tidak sengaja diibuat timbul karena
pembubuhan warna, cahaya.
Raut adalah ciri khas suatu bentuk. Bentuk
apa saja di alam ini tentu memilik raut yang merupakan ciri khas dari bentuk
tersebut.Bentuk titik,
garis,
bidang,dan
gempal, masing-masing raut. Raut merupakan ciri khas untuk
membedakan masing-masing bentuk dari titik,
garis,
bidang,
gempal
tersebut.
Raut adalah tampang, potongan, bentuk suatu objek. Raut
dapat terbentuk dari unsur garis yang melingkup dengan keluasan tertentu
sehingga membentuk bidang.
Pada nirmana
dwimatra raut terdapat pada raut elemen titik, elemen garis, elemen bidang.
·
Raut titik
Raut
elemen titik merupakan ciri khas titik yang tergantung alat tulis / gambar yang
digunakan, atau tergantung bentuk benda yang dibayangkan sebagai titik. Paling
umum adalah bahwa titik rautnya bundar sederhana tanpa arah dan tanpa dimensi.
·
Raut garis
Raut
pada elemen garis dapat berwujud garis lurus, garis lengkung, garis majemuk
gabungan
·
Raut Bidang
Untuk
raut bidang dapat berujud sebagai
raut bidang geometris, seperti segi
tiga, segi empat, lingkaran. Maupun raut non geometris seperti
raut yang terbentuk dari lengkungan-lengkungan bebas. Raut non geometris dapat
berupa bidang organik, bidang bersudut bebas, bidang gabungan, bidang maya
Setiap
bentuk titik, garis, bidang maupung gempal memiliki sebuah ukuran.Ukuran bisa
berupa besar, kecil, panjang, pendek, tinggi, rendah.Ukuran tersebut bersifat
nisbi/relatif artinya ukuran tidak bernilai mutlak.Ukuran tergantung terhadap
area dimana bentuk tersebut berada.
Ukuran diperhitungkan sebagai unsur rupa,
untuk itu dibuatlah suatu interval tangga sebagai panduan untuk mempermudah
penyusunan variasi ukuran bentuk untuk mendapatkan suatu karya yang indah.
Terdapat 7 interval ukuran bentuk untuk garis dan bidang, yang dapat dilihat
pada gambar berikut :
Saudara dapat menyusun suatu karya seni dari bentuk garis maupun bidang
yang sama dengan ukuran yang berbeda, agar karya tersebut terlihat harmoni dan
indah, beberapa hal yang perlu Saudara saat menggunakan interval ukuran garis
maupun bidang.
§ Menyusun
dengan susunan repetisi
Susunan dengan ukuran yang
sama dan bentuk yang sama serta jarak yang sama pula, hal ini menghasilkan
suatu karya statis, tenang, rapi, resmi
tetapi menjemukan, monoton.
§ Menyusun
dengan susunan transisi
Susunan transisi menyusun
bentuk – bentuk dengan 2 atau 3 interval tangga yang berdekatan, misalkan
menggunakan ukuran pada interval nomor 4-5-6. Hal ini akan menghasilkan
transisi yang harmonis
§
Menyusun dengan susunan
oposisi
Susunan oposisi merupakan
susunan bentuk-bentuk dengan ukuran dua interval tangga yang berjauhan. Susunan
oposisi bersifat kontras, kuat, tajam.
Adakala
saat menyusun bentuk yang mempunyai susunan ukuran yang oposisi hasilnya kurang
bagus dan kontradiksi.Untuk mengatasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut :
§
Mengulang-ulang
dua bentuk kontras ukuran tersebut hingga tercipta suatu irama, meski iramanya
nanti cukup terasa keras namun dengan adanya pengulangan tersebut cukup
menetralkan kekontrasan.
§
Mengulang
ukuran-ukuran besar dalam jumlah yang banyak lalu ditambah dengan satu yang
berukuran kecil. Atau juga sebaliknya dan hal ini akan menjadi suatu dominasi
pada suatu karya
§ Memberi jembatan yang menghubungkan dua kontras ukuran
tersebut. Dengan gradasi ukuran sehingga tercipta
pengulangan yang bersifat progresif dalam hal ukuran.
Setiap bentuk
/ benda yang ada di alam semesta ini
termasuk karya seni yang memiliki raut. Setiap raut memiliki nilai atau ciri
ikhas. Ciri khas dari suatu raut dapat berupa kasar, halus, polos, bermotif,
keras dan lain sebagainya dan hal ini disebut tekstur atau barik.
a. Tekstur
kasar nyata
Tekstur
kasar nyata berguna untuk membantu
mendapatkan keindahan karena dengan permukaan kasar akan lebih mudah
mendapatkan keselarasan atau harmoni.
Tekstur
kasar juga dapat mengesankan adanya dominasi atau mendapatkan daya tarik pada
suatu karya.Dominasi ini bisa didapatkan dikala karya yang kita buat dipadukan
dengan susunan tekstur yang sebagian besar terdiri dari tekstur halus.
Tekstur
kasar dapat pula berguna untuk membantu mendapatkan keindahan berpadu dengan
kekuatan.Hal ini berguna untuk mendesain produk yang indah sekaligus kuat.
Tekstur kasar nyata dapat berwujud tekstur alami dan
buatan. Contoh dari tekstur alami yang sering dijumpai adalah tekstur kayu,
tekstur batu, tekstu kulit binatang dan lain sebagainya. Tekstur buatan dapat
dibuat dengan pelbagai macam cara apa untuk mendapatkan kekasarannya, misalnya
ditatah, diukir ataupun dibuat meniru alam.
Jenis
tekstur kasar nyata dapat dituliskan seperti yang dibawah ini :
b. Tekstur
alami seadanya
Tekstur
asli dari bahan dipertahankan. Bahan dapat berupa kertas, kain, daun, pasir dan
lain sebagainya. Penggunaan bahan dapat dipotong ataupun disobek namun tekstur
aslinya tetap dimunculkan.
c. Tekstur alami berubah
Bahan
diubah sehingga tidak sama lagi dengan tekstur aslinya. Tekstur aslinya telah
diubah dengan pelbagai cara, misalnya kertas dibuat bubur, dikusutkan, dicetak
timbul dan lain sebagainya. Tekstur pada lempengan logam dapat berubah dengan
cara dilubangi, dipukuli. Tekstur
kayu dapat diubah dengan cara diukir.
d. Tekstur tersusun
Bahan
dapat disusun untuk membentuk suatu pola baru. Pasir, biji-bijian, serpihan
kayu, kain , kayu dapat disusun menjadi pola baru dan tekstur baru.
e. Tekstur
kasar semu
Tekstur
kasar semu adalah tekstur yang kekasaran teksturnya bersifat semu.Tekstur
terlihat kasar namun jika diraba teksturnya halus. Terdapat beberapa macam
tekstur kasar semu, seperti berikut ini :
·
Tekstur hias manual
Tekstur
hias manual merupakan tekstur yang menghiasi permukaan yang dibuat secara
manual. Contoh dari hias manual diantaranya adalah goresan dengan kapas, bentuk
goresan silang-silang, goresan dengan spon dan lain sebagainya.
·
Tekstur mekanik
Tekstur
mekanik adalah tekstur yang dihasilkan dari proses alat mekanik misalnya,
jangka, raster, kamera hasil
cetakan komputer dan lain sebagainya.Berikut contoh tekstur mekanik.
Hasil mekanik
Hasil cetakan komputer, foto serat kayu, foto
tekstur wajah keriput
|
|
Hasil kolase.
Kolase
berupa tempelan kertas,kumpulan foto, huruf, dedaunan dan lain sebagainya
|
|
Bahan alam
Bahan
alami yang digosok potong dan di gosok halus, misalnya saja kulit pohon,
bebatuan.
|
|
f. Tekstur
ekspresi
Tekstur ekspresi merupakan tekstur
yang menjadi bagian dari proses penciptaan rupa, dimana raut dan tekstur
merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tekstur menjadi raut dan bila tekstur dipisahkan maka
raut akan berubah dan maknanya tidak sama. Tekstur ekspresi banyak diterapkan
pada seni lukis, seni grafis, desain komunikasi visual. Tekstur ekspresi dapat
berasal dari goresan tangan ataupun hasil mekanik. Ada kalanya tekstur ekspresi
juga bisa kategorikan sebagai tekstur kasar nyata, misalnya saja karya seni
yang dibuat dari plototan cat sehingga kekasar tekstur dapat dilihat dan diraba
pula.
g.
Tekstur halus
Tektur halus merupakan teksur yang
terlihat halus ketika dilihat kasat mata maupun diraba.Tekstur halus dapat
berupa kesan licin, kusam, mengkilat, mulus.Ketika menyusun tekstur halus
mengkilat dan berwarna relatif sulit untuk menyusun keharmonisannya karena
adanya pantulan permukaan.
Interval
Tangga Tekstur
Untuk
menyusun tekstur suatu permukaan karya seni dapat menggunakan acuan interval
tangga tekstur yang mirip dengan tangga nada penyusunan musik, yaitu do re mi
fa so la si do atau diwakili angka dari 1 sampai dengan 7.
Sumber :Nirmana, 2009
Kombinasi
tekstur halus dengan halus atau kasar dengan kasar (menggunakan satu interval
saja) akan menghasilkan karya yang monoton , terasa menjemukan, kurang ada daya
tariknya.
Kombinasi tekstur yang tangga intervalnya berjauhan,
misalnya tekstur halus dengan tekstur kasar akan menghasilkan kesan kontras,
dinamis, vitalitas dan ada daya tarik yang menonjol. Misalnya saja tekstur batu kasar dikombinasikan dengan
dinding yang halus.
Warna
merupakan spektrum
tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya
sempurna (berwarna putih).
Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Warna dapat
didefinisikan secara objektif / fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan,
atau secara subjektif / psikologis sebagai bagian dari pengalaman indra
penglihatan. Secara objektif atau fisik, warna dapat diperikan oleh panjang
gelombang. Dilihat dari panjang gelombangan, cahaya yang tampak oleh mata
merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit
dari gelombang elektromagnetik (Sadjiman,2009:13).
Benda berwarna merah karena sifat
pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya dalam
spektrum cahaya.Benda berwana hitam karena sifat pigmen benda tersebut menyerap
semua warna pelangi dalam spektrum.Sebaliknya suatu benda berwarna putih Karen
sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi atau semua panjang
gelombang.
Warna menurut asal kejadiannya dapat
digolongkan menjadi warna additive
dan subtractive. Warna additive
merupakan
warna-warna yang berasal dari cahaya yang disebut spektrum. Pada warna additive,
pencampuran warna primer cahaya yang terdiri dari warna red, green dan blue dimana
pencampuran ketiga warna primer dengan jumlah yang sama menghasilkan warna
putih atau dikenal dengan sistem warna RGB.
Sedangkan warna subtractive adalah warna yang berasal
dari pigmen yang bersifat transparan. Warna pokok subtrative: sian (cyan),
magenta, dan kuning (yellow), dalam komputer
disebut warna model CMY atau lebih dikenal dengan CMYK, K bukanlah warna tapi
unsur prosentase/black/gelap pada masing-masing warna subtractive.
Sumber : Sadjiman, 2009
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa
warna pokok additive adalah :
§
M
: merah :red
§
B
: biru : blue
§
H
: Hijau : green
Sedangkan warna pokok dari warna subtractive adalah:
§
Kn
: kuning : Yellow
§
Mg
: magenta : magenta
§
Sa
: sian : cyan
Terdapat tiga dimensi warna yang sangat
besar pengaruhnya terhadap tata rupa, yaituhue, value, dan chroma.
Hue
adalah realitas/rona/corak warna, yaitu dimensi mengenai klasifikasi warna,
nama warna, dan jenis warna. Hue
merupakan karakteristik, ciri khas, atau identitas yang digunakan untuk membedakan
sebuah warna dari warna lainnya.
Value adalah tonalitas warna, yaitu dimensi tentang
terang-gelap warna atau tua-muda warna, atau “ke-terang-an” warna (lightness).
Chroma adalah intensitas warna,
yaitu
dimensi tentang cerah redup warna, cemerlang suram warna, disebut pula
“kecerahan” warna (brightness). Intensitas
ini disebabkan oleh adanya penyerapan atau peredaman warna (saturation).
Berdasarkan pencampuran warna bahan
warna dapat digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu warna primer, warna
sekunder, warna intermediate, warna tersier, warna kuarter.
Warna bahan sesungguhnya terdiri atas
dua jenis, yaitu :
§
Warna
bahan tinta cetak (print computer dan
offset).
Warna
primer bahan tinta cetak adalah Cyan,
Magenta, yellow (CMY)
§
Warna
bahan cat (cat air, cat poster, cat akrilik, cat minyak, dan lain-lain). Warna
pokok/primer bahan cat dalam praktik sehari hari adalah kuning (yellow), Merah (Red), dan Biru (Blue)
atau disebut RGB.
Pada warna bahan cat warna pokok / primer
/ pertama adalah kuning, merah, dan biru.
Sumber : Sadjiman, 2009
Sumber : Sadjiman, 2009
Dari
gambar skala pencampuran warna-warna, dapat dijelaskan sebagai berikut :
§
Warna
primer / pokok è
terdiri dari warna pokok merah, kuning, biru
§
Warna
sekunder èpencampuran
2 warna primer
Hijau
(H) = biru & kuning
Jingga
(J) = kuning & merah
Ungu
(U) = merah & biru
§
Warna
tersier è
pencampuran 2 warna sekunder
Coklat
kuning (CK) = jingga & hijau
Coklat
merah (CM) = jingga & ungu
Coklat
biru (CB) = hijau & ungu
§
Warna
kuarter è
pencampuran 2 warna tersier
Coklat
jingga (CJ) = coklat kuning &coklat merah
Coklat hijau (CH) = coklat kuning
& coklat biru
Coklat ungu (CU) = coklat biru &
coklat merah
Terdapat
lima klasifikasi warna, yaitu warna primer, sekunder, intermediate, tersier,
dan kuarter.
Klasifikasi
|
Keterangan
|
Anggota
warna
|
Warna primer
|
Disebut
warna primer atau pokok karena warna tersebut tidak dapat dibentuk dari warna
lain.
|
- Biru
- Merah
- Kuning
|
Warna sekunder
|
Sering
disebut sebagai warna kedua yang merupakan warna jadian dari percampuran dua
warna primer.
|
-
Jingga/orange
-
Ungu/violet
-
Hijau
|
Wana intermediate
|
Warna
intermediate merupakan warna perantara, yaitu warna yang ada diantara warna
primer dan sekunder pada lingkaran warna.
|
- Kuning hijau
- Kuning jingga
- Merah jingga
- Merah ungu
- Biru violet
- Biru hijau
|
Warna tersier
|
Merupakan
warna ketiga yang dihasilkan percampuran dari dua warna sekunder atau warna
kedua.
|
- Coklat kuning
- Coklat merah
- Coklat biru
|
Warna kuarter
|
Warna
kuarter atau warna keempat yaitu warna hasil percampuran dari dua warna
tersier atau warna ketiga
|
- Coklat jingga
- Coklat hijau
- Coklat ungu
|
Sumber : Sadjiman, 2009
Dari pembahasan jenis-jenis warna
mendasarkan pada teori tiga warna primer, tiga warna sekunder, dan enam warna intermediate.
Kedua belas warna ini kemudian disusun dalam satu lingkaran. Lingkaran
berisi 12 warna ini jika dibelah menjadi dua bagian akan memperlihatkan
setengah bagian yang tergolong daerah warna panas, dan setengah bagian warna
dingin.
Warna
panas memberikan kesan semangat, kuat, dan aktif, warna dingin memberikan kesan
tenang, kalem, dan pasif. Bila terlalu banyak warna dingin akan berkesan sedih
dan melankoli. Warna
panas berkomplemen dengan warna dingin, sehingga sifatnya kontras.
Sumber : Sadjiman, 2009
Dari
skema lingkaran 12 warna dingin dan panas ini, secara terperinci pembagian
berbagai warna menjadi daerah panas dan dingin dalam lingkaran ini adalah
sebagai berikut.
§ Merah,
jingga, dan kuning, digolongkan sebagai warna panas, kesannya panas dan efeknya
pun panas.
§ Biru,
ungu, dan hijau, digolongkan sebagai warna dingin, kesannya dingin dan efeknya
pun dingin.
§ Hijau
akan menjadi hangat/panas apabila berubah kearah hijau kekuning-kuningan, dan
ungu akan menjadi hangat jika berubah kearah ungu kemerah-merahan.
Tujuan
mempelajari nirmana adalah melatih kepekaan artistik dan melatih ketrampilan
teknis pada desain suatu karya, menambah pemahaman tentang warna dan
penerapannya.
Warna
|
Arti
|
Merah
|
§
Cepat, enerjik, gairah, marah, berani, bahaya, positif,
ageresif, merangsang, dan panas.
§ Lambang keberanian, kemarahan,
kekuatan.
§ Bila merahnya adalah merah muda,
warna ini memiliki arti kesehatan, kebugaran, keharuman bunga rose .
|
Biru
|
§ Dingin, pasif, melankoli, sayu,
sendu, sedih, tenang, berkesan jauh, mendalam, tak terhingga, tetapi cerah
§
Warna biru mempunyai asosiasi pada air, laut, langit,
dan dibarat pada es
§
Melambangkan keagungan keyakinan, keteguhan iman,
kesetiaan, kebenaran, kemurahan hati, kecerdasan, perdamaian, kesatuan,
kepercayaan, dan lain-lain.
|
Kuning
|
§ Keadaan terang dan hangat.
§
Gembira, ramah, supel, riang, cerah
§
Energi dan keceriaan, kejayaan, kemegahan, kemuliaan,
dan kekuataan.
§
Kuning tua dan kuning kehijau-hijauan mengasosiasikan
sakit, penakut, iri, dan lain-lain.
|
Hijau
|
§
Berasosiasi
pada hijaunya alam, tumbuhan-tumbuhan, sesuatu yang hidup dan berkembang.
§
Hijau
mempunyai watak segar, muda, hidup, tumbuh, dan beberapa watak lainnya.
§ Melambangkan kesuburan, kesetiaan,
keabadian, kebangkitan, kesegaran, kemudaan, keremajaan, keyakinan,
kepercayaan, keimanan, pengharapan, kesanggupan, kenangan, dan lain-lain.
|
Jingga/oranye
|
§
Warna
jingga memiliki karakter dorongan, semangat merdeka, anugerah, tapi juga
bahaya.
§
Jingga
menimbulkan sakit kepala, dapat mempengaruhi sistem syaraf, dapat mengetarkan
jiwa, menimbulkan nafsu makan.
§
Mengingatkan
orang pada buah orange sehingga akan menambah rasa manis jika untuk warna
makanan.
§ Menimbulkan kesan murah, dalam arti
harga, sehingga banyak digunakan sebagai warna pengumuman penjualan obral.
|
Ungu
|
§ Ungu memiliki watak keangkuhan,
kebesaran, dan kekayaan.
§ Lambang kebesaran, kejayaan,
keningratan, kebangsawanan, kebijaksanaan, pencerahaan.
§ Melambangkan kekejaman, arogansi,
duka cita, dan keeksotisan
|
Putih
|
§
Putih
warna paling terang.
§
Putih
mempunyai watak positif, merangsang, cerah, tegas, mengalah.
§ Melambangkan cahaya, kesucian,
kemurnian, kekanak-kanakan, kejujuran, ketulusan, ketentraman, kebenaran,
kesopanan, keadaan tidak bersalah, kehalusan, kelembutan, kewanitaan,
kebersihan, simpel, kehormatan.
|
Hitam
|
§
Formal,
kesedihan
§
Serius, tegas
§
Praktis
§
Slim
dan sexy
|
Abu-abu
|
§
Ketenangan
§
Atau
ledakan emosi
§
Kemurungan
§
Ketidak
ceria
§
Pertanggungjawaban,
keamanan,
§
Perak
= kemewahan,
teknologi
tinggi
§
Terkait dengan kedokteran, keperawatan, farmasi
|
Coklat
|
§
Warna
tanah, atau warna natural.
§
Warna
coklat adalah kedekatan hati, sopan, arif, bijaksana, hemat, hormat
§ Tetapi memberi kesan terasa kurang
bersih.
|
Mengidentifikasi Prinsip Keindahan
Bentuk :Kesatuan Dan Dominasi
Bentuk :Kesatuan Dan Dominasi
Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat
penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya
tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut
tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan.Jika
salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan warna, raut, arah, dan
lain-lainnya, maka kesatuan telah tercapai.
Suatu susunan yang berirama sesungguhnya telah memiliki prinsip
kesatuan. Bila unsur yang akan disusun tidak memiliki kesamaan, kemiripan atau
sulit dicapai keserasian antar unsurnya maka harus dicari cara untuk menyelesaikannya
diantaranya dengan mengadakan pendekatan pengikatan, pengkaitan serta
karapatan.
a. Kesatuan
dengan pendekatan kesamaan unsur seni rupa
Pendekatan
kesamaan untuk mencapaian kesatuan dapat dilakukan melalui beberapa cara
sebagai berikut :
§ Menyusun kesamaan unsur rupa secara total
Unsur-unsur rupa yang
dapat disusun secara total untuk mendapatkan kesatuan diantaranya adalah unsur
raut, ukuran, arah, warna, value, tekstur, gerak, jarak. Unsur – unsur tersebut
disusun dengan susunan repetisi. Susunan ini dapat diaplikasikan pada tatanan
tegel lantai, keramik dinding maupun lantai, wallpaper dan lain sebagainya.
§ Menyusun kesamaan unsur raut
Raut dari suatu unsur rupa
bisa saling bertentangan yang menyebabkan susunan unsur terlihat tercerai
berai, misal raut bidang segitiga dengan lingkaran. Walaupun unsur raut,
ukuran, arah, warna, value, tekstur, gerak, jarak bisa berbeda namun bila unsur
raut dibuat sama maka kesatuan sudah didapatkan.
§ Menyusun kesamaan unsur warna
Unsur warna merupakan
salah satu unsur yang bisa bertentangan sehingga menyebabkan kesatuan tidak
terbentuk.
b. Kesatuan
dengan pendekatan kemiripan unsur seni rupa
Mirip
diartikan sebagai sesuatu hampir sama, adanya sedikit perubahan, terdapat
transisi ataupun variasi yang dekat.
§ Kemiripan – kemiripan total unsur rupa
Menyusun kemiripan secara
total unsur-unsur rupa raut, arah, ukuran, warna, value, tekstur dilakukan
dengan susunan yang mempunyai perubahan dekat atau
disebut transisi.
§ Kemiripan – kemiripan unsur raut
Susunan obyek dengan raut yang mirip secara secara minimal
telah mencapai kesatuam walaupun unsur lain saking berbeda, misalnya raut semua
segitiga baik dalam dengan sudut tumpul, runcing, siku, sama sisi dan lain
sebagainya cenderung mirip sehingga dapat menyatu.
§ Kemiripan – kemiripan unsur warna
Menyusun obyek dengan
warna yang mirip dapat tercipta kesatuan. Warna-warna yang mempunyai kemiripan
diantaranya adalah :
-
Warna analogusè
warna yang saling berdekatan dalam lingkaran warna
- Warna close valueè warna yang saling
berdekatan pada skala value
- Warna – warna tersier dan kuarter
c. Kesatuan
dengan pendekatan keselarasan unsur seni rupa
Raut
dan warna merupakan unsur rupa yang bisa bertentangan, berselisih (discord), tidak ada hubungan satu sama
lain dan hal ini berarti berhubungan satu sama lain. Pada unsur raut dan unsur
warna yang saling berbeda / bertentangan
dan tidak memiliki hubungan harus dicarikan hubungan dengan melakukan
penyelarasan unsur raut dan penyelarasan unsur warna.
§ Penyelarasan unsur raut
Bentuk raut dapat berupa titik, garis,
bidang, gempal. Bentuk raut yang berbeda berarti tidak ada hubungan dan tidak
ada kesatuan.Untuk menyatukan hubungan
raut yang tidak berhubungan dengan cara :
- diberi penghubung atau dinetralkan dengan bentuk raut yang
memiliki unsur kedua bentuk raut yang bertentangan tersebut.
- Bentuk raut yang tidak ada hubungan dapat disatukan dengan gradasi
antara kedua bentuk yang bertentangan.
§ Penyelarasan unsur warna
Warna merupakan salah satu
unsur rupa yang dapat bertentangan terutama warna komplementer sehingga
terlihat tidak menyaut, tidak enak dilihat, tidak harmonis.Agar dapat
memperoleh suatu kesatuan dengan melakukan beberapa cara penguncian serta
penggradasian.
- Penguncian / keying
Penguncian warna dapat
dilakukan dengan cara penetralan, pencampuran,pengkaburan, pengkacaan,pengkasaran/ texturing, pengabu – abu.
- Pengradasian / gradasing
Gradasi warna adalah
tingkatan perubahan warna secara berangsur – angsur.
d. Kesatuan dengan pendekatan
pengkaitan unsur seni rupa
Untuk memperoleh kesatuan tata rupa dengan cara pendekatan
pengkaitan-pengkaitan unsur rupa dapat dilakukan dengan saling mengkaitankan
antara obyek satu sama lain. Misalkan unsur-unsur rupa saling dihubungkan
dengan menggunakan garis semu sehingga unsur-unsur tersebut dapat saling
terhubung dan menyatu
e.
Kesatuan dengan pendekatan pengikatan unsur seni rupa
Pendekatan kesatuan dengan pengikatan antara lain dapat dilakukan
dengan cara semua warna yang digunakan diikat dengan kontur yang sama, diikat
dengan memberi tali pengikat, diikat dengan latar belakang warna netral, diikat
dengan latar belakang warna netral diikat dengan kesamaan fungsi obyek yang
disusun atau dengan yang lain.
f. Kesatuan
dengan pendekatan kerapatan unsur seni rupa.
Kesatuan dengan pendekatan kerapatan antara
lain dapat dilakukan dengan mengadakan pengelompokan obyek mendekati titik atau
mendekati garis yang membentuk garis semu tertentu. Saat pendekatan
kerapatan menggunakan garis semu perlu
diperhatikan titik awal dan titik akhir dari garis semu tersebut. Ada beberapa
hal yang harus diperhatikan saat menerapkan garis semu pada suatu karya rupa
diantaranya adalah
§ Susunan bentuk yang dimulai atau akhiri pada
titik-titik pasti 1-2-3-4 menghasilkan susunan kaku, statis tetapi berkesan resmi
§ Susunan bentuk pada suatu bidang yang dimulai atau diakhiri diluar
titik pasti 1-2-3-4 akan menghasilkan susunan yang lebih harmonis, dinamis
namun tidak resmi
2.
Dominasi
Dominasi (Domination) merupakan salah satu prinsip dasar
tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan desain. Dominasi mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk menarik
perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.
Dominasi merupakan salah
satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada pada suatu karya seni untuk menghasilkan
karya seni yang artistik.Pada dominasi mengandung unsur keunggulan, keistimewaan, keunikan,
keganjilan dan menarik perhatian.
Ada beberapa cara mencapai
dominasi yang dapat menarik perhatian, yaitu :
§
Dominasi
kontras discord (kontras berselisih)
Dominasi kontras discord adalah suatu jenis dominasi yang menggunakan kontras raut
dan kontras warna komplementer. Kontras raut tidak dapat digolongkan sebagai
kontras berulang, sehingga lebih tepat disebut
discord/berselisih/kontradiksi.Contohnya kontras antara segitiga dengan
lingkaran, segiempat dan lingkaran, di mana kedua bentuk tersebut tidak saling
memiliki hubungan.
Sumber :Nirmana, 2009
§
Dominasi
kontras ekstrem
Kontras ekstrem
artinya kontras pertentangan tajam, pertentangan penuh, pertentangan 180
derajat. Namun kontras ekstrem digolongkan sebagai kontras berulang. Di alamini
banyak kekontrasan-kekontrasanyang ekstrem atau kontras berulang, contohnya
terang-gelap, besar-kecil, kasar-halus, tinggi-rendah, dan lain sebagainya.
Sumber :Nirmana, 2009
§ Dominasi
kelainan/anomali, keunikan, keganjilan, atau pengasingan
Sesuatu yang aneh juga bisa merebut perhatian, sehingga
nisa menjadi dominasi. Kelainan dalam tata rupa dapat diperoleh dengan
kelainan-kelainan: raut, ukuran, arah, warna, value,tekstur, atau unsure yang lain. Kelainan juga dapat dilakukan
dengan memberi hiasan pada salah satu bentuk yang disusun di antara
bentuk-bentuk yang polos.
Sumber :Nirmana, 2009
Dominasi kelainan maupun dominasi pengasingan terasa
lebih
harmonis, enak dipandang, tidak menyentak, tidak terlalu mengejutkan, tidak
terlalu keras/tajam, tetapi tetap menarik perhatian.
Sumber :Nirmana, 2009
§
Dominasi
keunggulan / keistimewaan / kekuatan.
Pada
umumnya dominasi dibentuk dengan adanya kekontrasan dan kelainan, namun sesuatu
yang unggul, istimewah, paling kuat, juga dapat menjadi dominasi, misalnya
sebagai berikut.
-
Susunan bentuk-bentuk yang memiliki gerombolan terbesar
akan menjadi dominasi.
-
Warna dengan keluasan melebihi proporsi yang sebanding (3
kuning : 5 merah : 8 biru) akan merajai atau mendominasi.
-
Warna kuning merupakan warna paling kuat di antara
beberapa warna, sehingga dengan ukuran warna yang sama, kuning akan
mendominasi.
Peserta diharapkan berkreasi melakukan
observasi serta eksperimen untuk
mengolah ukuran dan tekstur. Langkah yang pertama bentuklah kelompok
diskusi setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang, namun eksperimen – eksperimen dibawah
ini dikerjakan individu secara mandiri.
1.
Dengan menggunakan perangkat lunak Saudara kuasai buatlah karya seni dwimatra yang menerapkan prinsip kesatuan kesamaan bentuk bidang namun menggunakan warna yang berbeda. Amati kemiripan bentuk dan warnanya.
Dengan menggunakan perangkat lunak Saudara kuasai buatlah karya seni dwimatra yang menerapkan prinsip kesatuan kesamaan bentuk bidang namun menggunakan warna yang berbeda. Amati kemiripan bentuk dan warnanya.
2. Dengan menggunakan gradasi bentuk raut bidang seperti
huruf X dan bidang persegi empat,susunlah suatu karya dwimatra yang menerapkan
konsep kesatuan serta dominasi
Keseimbangan / balance karya
seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak
membuat gelisah.Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika
semua bagian yang bekerja saling meniadakan. Ada beberapa jenis keseimbangan
yang dapat diterapkan pada suatu karya, yaitu
-
Keseimbangan
simetris (symmetrical balance)
-
Keseimbangan
memancar (radial balance)
-
Keseimbangan
sederajat (obvious balance)
-
Keseimbangan
tersembunyi (axial balance)
Keseimbangan simetris (symmetrical
balance) yaitu keseimbangan antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan
sama persis, baik dalam bentuk rautnya, besaran ukurannya, arahnya, warnanya,
maupun teksturnya.
Pada keseimbangan simetris
menghasilkan kesan kaku dan statis, tidak ada gerak, pandangan berhenti.
Karakter keseimbangan semetris antara lain: statis, kaku, tidak ada gerak,
namun tampak resmi, formal.
Keseimbangan memancar (radial balance)
hampir sama dengan keseimbangan simetri namun kesamaan polanya bukan hanya di
antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan saja, melainkan juga antara
ruang sebelah atas dan ruang sebelah bawah.
Keseimbangan sederajat (obvious balance) merupakan keseimbangan komposisi antara ruang sebelah
kiri dan ruang sebelah kanan tanpa memperhatikan bentuk yang ada di
masing-masing ruang. Meskipun memiliki
bentuk raut yang berbeda, tetapi besarnya sederajat, misalnya bentuk raut
lingkaran dengan bentuk raut segitiga dengan besaran yang sama.Dibanding keseimbangan simetris, keseimbangan sederajat
lebih terasa dinamis, tidak kaku dan tidak statis.
Merupakan yaitu
keseimbangan antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan meskipun
keduanya tidak memiliki besaran sama maupun bentuk raut yang sama. Jika
keseimbangan ini bisa dicapai maka akan menghasilkan komposisi karya yang
dinamis, hidup, bergairah.
Irama
berasal dari kata wirama yang berarti gerak yang berukuran,ukuran
perbandingan,mengalir. Pengulangan bentuk biasanya memberi kesan keselarasan,
dan bentuk yang diulang seakan-akan seperti ketukan dari sebuah irama.
Irama
disebut juga ritme yang berasal dari kata rhythm
(Inggris). Fadjar Sidik dalam bukunya menulis bahwa irama atau ritme ialah
suatu pengulangan yang secara terus menerus dan teratur dari suatu unsur atau
unsur-unsur (Fadjar Sidik, Disain Elementer, hal.48).
Dari
pengertian irama tersebut terdapat dua hal penting yang perlu diperhatikan
berkaitan dengan aktivitas menyusun karta seni/desain. Kedua
hal itu adalah sebagai berikut.
§
Gerak
pengulangan
§
Gerak
mengalir/aliran
Fungsi garis semu/imajinasi pada irama
, diantaranya adalah :
§
Membimbing
pandangan mata
§
Prinsip
kesatuan
§
Ruang
kosong
Interval
tangga ialah jarak antara tingkatan pengulangan atau gradasi, yang jika di
dalam musik disebut tangga nada (noy), dan pada bidang seni rupa dapat disebut
"tangga rupa".
Interval tangga pada seni rupa terdiri dari
interval-interval tangga: raut, ukuran, arah, warna, value, testur, kedudukan,
gerak, dan jarak.
Dengan
menggunakan dasar tangga nada yang diterapkan pada tangga rupa, maka kemudian
secara terukur dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut.
§
Repetisi
§
Transisi
§
Kontras
a.
Interval tangga bentuk raut
Pada interval tangga bentuk raut
terdiri atas raut garis, raut bidang, raut gempal.
§ Interval
tangga raut garis
Garis terdiri atas garis lurus dan garis lengkung. Garis
lurus dan garis lengkung merupakan garis yang bertentangan, sehingga antara
kedua garis ini dapat dibuat garis-garis interval tangga yang menghubungkan
kedua garis bertentangan tersebut.
§ Interval
tangga bidang
Semua
bentuk raut bidang yang saling bertentangan (kontras) dapat dibuat interval
tangganya, misalnya segitiga dan lingkaran, segiempat dengan lingkaran dan lain
sebagainya.
§ Interval
tangga gempal
Interval tangga raut gempal dapat
dibuat menyesuaikan dengan interval tangga bidang, karena pada intinya bahwa
gempal adalah bidang yang memiliki ketebalan.
b.
Interval tangga ukuran
Ukuran
bentuk apa saja (garis, bidang, gempal) terdiri dari panjang-pendek,
tinggi-rendah, besar-kecil. Antara dua ukuran yang bertentangan tersebut dapat
dibuat tujuh interval tangga ukuran.
c.
Interval tangga arah
Arah
satu bentuk (garis, bidang, gempal) terdiri atas horizontal, diagonal, atau
vertikal, yang dari ketiga arah ini dapat dibuat 7 interval tangga. Antara arah
horizontal - diagonal dapat dibuat 2 arah yang menghubungkan, dan arah
diagonal-vertikal dapat dibuat 2 arah yang menyela.
d.
Interval tangga warna
Interval tangga warna dapat diambil
dari lingkaran warna. Setiap warna yang berkomplemen dapat dibuat 7 interval
tangga warna, melewati dua arah yang berbeda.
e.
Interval tangga value
Value terdiri dari value terang-value
sedang / normal-value-gelap (tint-tone-shade). Dari value terang sampai value
gelap ini dapat disusun 7 interval tangga value. Di antara value terang (tint)
dan value sedang (tone) dapat disusun 2 interval tangga, dan di antara value
sedang (tone) dan value gelap (shade) dapat disusun 2 interval tanga, sehingga
terciptalah 7 interval tangga value (gelap-terang), yang disebut juga skala
value.Value warna dapat dibuat sebagai berikut.
§
Warna
murni (hue murni) diletakkan pada value 5,
§
Warna
value ke 6 adalah hue murni ditambah sedikit pigmen putih, selanjutnya warna
value ke 7 dan ke 8 berangsur-angsur makin ditambah pigmen putih,
§ Warna value ke 4 adalah hue murni
ditambah sedikit pigmen hitam, selanjutnya warna value ke 3 dan ke 2
berangsur-angsur semakin ditambah pigmen hitam.
f.
Interval tangga tekstur
Tekstur
terdiri dari tekstur kasar-tekstur sedang-tekstur halus. Antara terstur kasar
sampai tekstur halus ini dapat disusun 7 interval tangga tekstur, yang dapat
digunakan sebagai penolong menyusun rupa untuk memperoleh susunan yang selaras
dari sisi tekstur, baik dari bentuk garis, bidang maupun gempal.
g.
Interval tangga jarak
Jarak terdiri dari sempit / dekat-sedang-jauh.
Antara jarak sempit sampai dengan jauh dapat disusun 7 interval tangga jarak,
yang dapat digunakan sebagai alat menata rupa untuk memperoleh keselarasan / irama
dari sisi jarak, apakah garis, bidang, ataupun gempal.
h.
Interval tangga kedudukan dan gerak
Kedudukan suatu bentuk pada suatu
ruang dapat di atas, di tengah, atau di bawah, ataupun dapat juga di kanan, di
tengah atau di kiri.Kedudukan/posisi dibagian kiri sampai kanan, atau atas
sampai bawah dapat dibuat interval tangga kedudukan dan gerak, yang dapat
digunakan sebagai alat menata rupa untuk memperoleh keselarasan/irama dari
gerak.
Ada tiga kemungkinan “hubungan
pengulangan” unsur-unsur seni/rupa yang dapat membentuk jenis-jenis irama
tertentu, yaitu :
§
Repetisi
§
Transisi
§
Oposisi
Repetisi
merupakan pengulangan paling sederhana dan paling mudah, karena hanya ada satu
perbedaan yaitu kedudukan. Repetisi atau ada yang menyebut similarity
(kesamaan) adalah suatu pengulangan dengan kesamaan total secara ketat dari
dimensi-dimensi: bentuk, raut, ukuran, arah, warna, value, tekstur, gerak, dan
jarak. Repetisi adalah suatu susunan dengan kesamaan ekstrem. Efek yang
ditimbulkan: rapi, tenang, resmi, berwibawa, terdapat efek kaku, statis, dan
monoton, sehingga berkesan menjemukan.
Sumber :Nirmana , 2009
Arah
gerak pengulangan yang membentuk garis semu bisa bebas kemana pun, tetapi irama
jenis tepetisi menekankann keteraturan ketat, dengan arah horizontal, vertikal,
atau diagonal, yang jika lebih dari satu garis semu selalu diulang ketat dengan
arah sejajar. Berikut ini beberapa contoh susunan repetisi bentuk raut
garis yang mengambil garis nomor 1 pada interval tangga garis (garis lurus)
yang akan membentuk garis semu diantaranya adalah
|
Bentuk
raut yang hanya satu buah yang berarti tidak berulang, bisa dikatakan tidak
memiliki irama.
|
|
Bentuk raut berulang walau jumlahnya sedikit telah
memiliki irama meskipun tampak kaku, dan semakin banyak diulang semakin
ritmis
|
|
Bentuk raut berulang membentuk garis semua yang
berimajiner. Garis semu berulang membentuk irama tertentu yang menjadi ciri
dari karya seni itu.
|
Transisi merupakan pengulangan dengan
perubahan-perubahan dekat (variasi-variasi dekat) atau pengulangan dengan pergantian
(alternasi) dan menghasilnya suatu
harmoni. Harmoni diartikan sebagai kombinasi dari obyek-obyek yang memiliki
kemiripan dalam satu atau beberapa hal.Harmoni dapat dicapai dengan mengadakan
pengubahan-pengubahan dekat (transisi) satu atau beberapa unsur rupa tersebut
di atas. Pemecahan masalah terhadap penyusunan bentuk raut yang saling tidak
ada hubungan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
§ Memberi
jembatan dengan interval tanga raut atau gradasi raut pada bentuk raut yang
berbeda tersebut.
§ Mengulang-ulang
bentuk raut yang berbeda tersebut sehingga tercipta suatu irama yang menyelaras
kontras raut tersebut dengan laras kontras raut.
Menyusun
suatu bentuk (garis/bidang/gempal) dengan dua atau tiga interval tangga unsur
rupa yang saling berdekatan yang berarti menyusun bentuk-bentuk yang memiliki
kemiripan, misalnya menyusun bentuk raut nomor 1 dan 2, nomor 4 dan 5, atau
nomor 2, 3, dan 4, (pada interval tangga bentuk raut) disebut
susunan secara transisi.
Sumber :Nirmana , 2009
Menyusun
bentuk-bentuk dengan kecenderungan mirip digolongkan sebagai susunan secara
transisi dengan perubahan dekat. Macam-macam susunan transisi bisa transisi
bentuk raut, transisi ukuran, transisi arah, transisi warna, transisi value,
transisi tekstur, transisi gerak, atau transisi jarak, bisa transisi satu,
beberapa atau seluruh unsur.Berikut ini beberapa contoh transisi pada raut
bidang segi empat, transisi tersusun berdasar perubahan ukuran, warna, jarak,
gerak, kedudukan dari raut bidang.
Sumber :
nirmana , 2009
Laras kontras atau transisi oposisi
merupakan jenis irama dengan gerak pengulangan dalam kekontrasan - kekontrasan
atau pertentangan-pertentangan secara teratur, runtut, terus menerus, bak
sebuah aliran yang mengalir penuh vitalitas. Kontras memberi penekanan yang
menghidupkan desain, memberi greget, memberi gairah yang dinamis pada desain. Kontras
selalu terjadi dan ada setiap hari, misalnya objek besar-kecil, panjang-pendek,
tinggi-rendah, jauh-dekat, vertikal-horizontal, dan lain-lain.
Sumber :Nirmana , 2009
Untuk mendapatkan irama kontras dapat
dilakukan dengan
§
membuat
pengulangan-pengulangan kontras;
§
memberi
jembatan kontras dengan gradasi.
Berikut
ini adalah contoh susunan raut dengan irama oposisi yang kekontrasannya dapat
dilembutkan dengan adanya pengulangan bentuk raut, pengulangan ukuran,
pengulangan arah, gradasi ukuran, gradasi arah.
Sumber : nirmana , 2009
Proporsi merupakan salah satu prinsip
dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian.Untuk memperoleh keserasian dalam
sebuah karya diperlukan perbandingan –perbandingan yang tepat.Pada dasarnya
proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang.Proporsi Agung (The
Golden Mean) adalah proporsi yang
paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya
arsitektur.
Dengan adanya proporsi atau
perbandingan supaya ada perbandingan yang ideal sebagai alat menciptakan karya
seni yang menarik / serasi.Misalnya, membandingkan ukuran tubuh dengan kepala,
ukuran kursi dengan meja, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian
ukuran objek dengan objek lainnya. Karya seni yang tidak proporsional tampak
tidak menarik dan kelihatan janggal. Untuk itu dalam penciptaannya harus dibuat
sesuai dengan proporsi yang sebenarnya.
Proporsional / ideal / serasi
merupakan ukuran perbandingan dari suatu karya seni yang dibuat bedasarkan
kaidah-kaidah perbandingan yang dianggap idel sehingga terciptalah suatu karya
seni yang menari dan enak lihat mata.
a. Proporsi bentuk raut dan proporsi ruang
Ruang
merupakan tempat dimana bentuk raut berada. Ruang dapat berbentuk dwimatra
maupun trimatra. Proporsi bentuk raut ataupun proporsi ruang berkaitan erat
dengan ukuran, dimana proporsi ideal pada umumnya dinyatakan dengan ukuran yang
bersifat matematis. Namun sifat matematisnya ini hanya sebagai pengarah saja
karena yang dibuat adalah karya seni maka rasa lebih banyak berperan disini.
b. Fibonachi
spiral
Fibonacci
spiral atau sering disebut juga golden spiral adalah bentuk spiral yang
terkenal untuk komposisi seni. Bentuk spiral ini (ilustrasi dibawah) banyak
terdapat di alam misalnya keong, bunga, dan lain-lain.Bentuk spiral terlihat sangat
alami dan enak dipandang.
Sebuah Fibonacci spiral mendekati spiral emas menggunakan
busur seperempat lingkaran tertulis dalam kotak integer Fibonacci-nomor
sisi, ditampilkan untuk ukuran persegi 1,
1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, dan yang paling besar adalah 34.
c. Proporsi
din
Dasar proporsi din adalah bentuk bujur
sangkar sebagai ukuran panjangnya 1 : 1,414 (A:B). Proporsi lebih panjang atau
lebih pendek dianggap tidak proporsional.
Pada gambar “dasar pembuatan proporsi
din” dapat dilihat bahwan bentuk bujur sangkar adalah sisi A. Untuk membuat
garis diagonal kemudian lingkaran sampai memotong perpanjangan salah satu sisi
bujur sangkar dan sisi bujur sangkar dan inilah sisi panjang proporsi din (B),
lebarnya adalah sisi bujur sangkar tersebut (A).
d. Proporsi antara bentuk raut dan ruang
Proporsi / perbandingan ukuran antara bentuk raut dan
ruang ditempat dimana bentuk raut tesebut berada, tidak ada ukuran yang
pasti. Berikut
ini contoh proposi bentuk raut dan ruang :
|
Ukuran obyek yang sangat kecil
dibanding keluasan ruang yang ada akan menghasilkan kesan ruang terlalu
kosong namun adakalanya obyek yang sangat kecil dapat menarik perhatian.
|
|
Proporsi
antara ruang dan bentuk idealnya 75% ruang terisi dengan obyek
|
|
Ukuran obyek yang besar sehingga sedikit menyisakan
ruang kosong akan menciptakan kesan obyek mendominasi ruang, muatan terasa
penuh dan sesak
|
|
Ukuran
obyek yang sangat besar maka obyek akan kehilangan bentuk wutuhnya dan tidak
mendominasi lagi. Ini juga merupakan salah satu metode cropping gambar untuk
memberikan kesan bahwa panjang dan besar obyek tersebut tak terhingga.
|
|
Susunan
beberapa obyek dengan ukuran besar dan jumlah sedikit pada suatu ruang akan
memberikan kesan berat, kuat, keras dan agak sesak.
|
|
Susunan
beberapa obyek dengan ukuran kecil dengan jumlah banyak pada ruangan akan
terasa ringan, longgar dan seakan menjadi tekstur yang menarik.
|
|
Susunan
obyek dengan jumlah ganjil pada suatu ruang akan terasa lebih menarik
dibandingkan obyek yang berjumlah genap.
|
e. Proporsi antara bentuk raut dalam ruang
Setiap bentuk mempunyai ukuran, bisa besar – kecil,
panjang – pendek, tinggi – rendah dan lain sebagainya. Unsur bentuk dapat
berupa titik, garis, bidang, gempal dan setiap bentuk tentunya mempunyai raut
pelbagai macam bentuknya. Proporsi sangat erat kaitannya dengan masalah ukuran
dalam hal ini ukuran dari bentuk maupun rautnya. Perpaduan antar unsur – unsur
pada nirmana dwimatra raut, ukuran,
arah, warna, value, tekstur, kedudukan, jarak dan lain sebagainya akan menghasilkan
kesan diantaranya adalah repetisi, transisi, oposisi
Susunan bentuk dengan sebagian ukuran
besar dan satu ukuran kecil atau juga sebaliknya akan menarik perhatian dan
menghasilkan suatu dominasi.
f. Proporsi
warna.
Untuk mendapatkan komposisi warna
sebanding dengan luasannya ,dapat menggunakan acuan percobaan newton :
-
keluasan
warna kuning adalah 3 bagian
-
keluasan
warna merah adalah 5 bagian
-
keluasan
warna biru adalah 8 bagian
Skala merupakan perubahan ukuran tanpa merubah
perbandingan panjang , lebar ataupun tinggi. Tujuan adanya skala pada suatu
karya dwimatra memberikan kesan luas, jauh, sedang, sempit, dekat.
Skala merupakan salah
prinsip dalam keindahan bentuk karya seni. Skala erat kaitannya dengan
proporsi.
Dari gambar diatas terlihat bahwa pada
ukuran bidang dengan perbandingan panjang dan lebar adalah 1:1. Untuk ukuran
real dari panjang 2 dan lebar 2, maka ketika bidang dikecilkan dengan
perbadingan panjang dan lebar tetap 1:1 dengan ukuran realnya panjang 1 dan lebar
1 dan begitu juga sebaliknya jika ukuran dibesarkan.
Perubahan Skala tidak hanya pada
pebandingan ukuran panjang / lebar / tinggi pada obyek itu sendiri namun juga
perbandingan ukuran terhadap obyek-obyek sekitarnya.
Interval tangga merupakan tingkatan,
atau gradasi warna yang jembatani dua warna kontras.Interval tangga warna amat
berguna sebagai alat menyusun warna. Terdapat banyak warna kontras yang saling
berkomplemen, misalnya saja kuning-ungu,
hijau-merah, jingga-biru, seperti terlihat pada gambar interval tangga warna
berikut
Diantara dua warna kontras yang
berkomplemen tersebut dapat disusun tujuh interval tangga atau gradasi warna
yang dapat digunakan untuk pedoman menyusun warna. Interval tangga ini dibuat
sama dengan interval tangga not musik yang terdiri dari tujuh not, yakni do,
re, mi, fa, so, la, si, do. Berikut ini adalah interval tangga warna sesuai
gambar diatas :
Saat menyusun warna berdasarkan
interval tangga warna diatas secara garis besar dapat disusun dengan susunan
laras tunggal /repetisi / monoton , transisi, oposisi/laras kontras.
Repetisi
|
pewarnaan dengan satu interval
tangga warna. Hasilnya monoton, sederhana, tenang, sedikit menjemukan, tetapi
bisa tampak rapi, resmi.
|
|
Transisi/
laras
harmoni
|
Susunan transisi / laras harmoni
warna adalah kombinasi warna-warna yang saling ada hubungan. Pada dasarnya
semua warna yang saling ada hubungan satu dengan yang lain adalah warna-warna
harmonis.
|
|
Oposisi/
laras kontras
|
Susunan
warna oposisi atau laras kontras adalah susunan warna yang saling berjauhan. Susunan oposisi menghasilkan kesan kontras, kuat,
tajam, dinamis, kesan kontradiktif, bergejolak.
|
|
Dalam
lingkaran warna jarak antar warna berbanding lurus dengan tingkat kekontrasan
warna. Semakin jauh
jarak pada lingkaran warna maka warna tersebut semakin besar sifat oposisinya.Pasangan
warna yang letaknya berseberangan merupakan warna komplementer, misalnya saja
warna kuning – ungu, merah – hijau.
Laras
kontras warna digolongkan menjadi beberapa,yaitu :
Laras kontras komplementer merupakan dua warna yang saling berhadapan dalam
lingkaran warna disebut komplementer. Dua warna ini adalah warna yang paling
bertentangan karena dua warna ini memiliki jarak paling jauh dalam lingkaran
warna.
|
|
Kontras
split komplemen
disebut pula sebagai bias komplementer merupakan perpaduan warna – warna yang berseberangan pada
lingkaran warna, tetapi menyimpang ke kiri atau ke kanan.
|
|
Kontras triad komplemen
atau kontras segi tiga disebut pula sebagai
kontras tiga warna. Susunan kontras tiga warna kontras maka dapat menggunakan
bantuan gambar segitiga seperti pada gambar laras kontras triad komplementer
. Contoh dari jenis kontras tiga warna
adalah merah-biru-kuning.
|
|
Kontras tetrad komplemen
Untuk mempermudah mendapatkan susunan rupa empat warna kontras maka dapat menggunakan
bantuan bentuk segiempat seperti pada
gambar laras kontras tetrad komplementer warna. Contoh susunan laras kontras
tetras komplementer adalah kuning – biru hijau – ungu – merah jingga.
|
|
Kesatuan warna dapat diperoleh jika
warna-warna yang digunakan saling hubungan, susunan warna tidak boleh tercerai
berai.Terdapat dua kemungkinan hubungan yaitu hubungan kesamaan dan hubungan
kemiripan dari warna-warna yang digunakan. Kesamaan warna artinya semua warna
yang digunakan sama persis, sedangkan kemiripan warna artinya warna-warna yang
digunakan mempunyai unsur yang membuat mereka hampir sama.
Warna – warna
kontras merupakan
warna yang bertentangan dan tidak mempunyai kesamaan sehingga susunan warnanya
kadang terasa tidak menyatu. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menyusun
warna kontras agar terlihat lebih menyatu satu sama lainnya :
Penetralan / neutralizing menggunakan warna-warna netral hitam,
abu-abu, atau putih untuk membuat warna kontras lebih selaras.
|
|
|
Pencampuran / mixing
memberikan warna-warna tetangga kepada masing-masing warna kontras yang
digunakan untuk membuat warna kontras lebih selaras.
|
|
|
Pengaburan/ glassing
mengglasirnya
dengan warna cair, mengaburkannya dengan kaca buram/kalkir, memberikan cadar
berupa kain kasa/stimin, atau memercikinya / menyemprotnya dengan warna lain.
|
|
|
Texturing
membuat tekstur kasar dari permukaan
media yang digunakan sehingga terjadi relif-relif atau bukti-bukti yang dapat
mengakibatkan efek gelap terang yang dapat menetralkan warna-warna diatasnya.
|
|
|
Graying / pengabu-abuan.
mencampur
semua warna yang digunakan dengan abu-abu.
|
|
Untuk
mendapatkan komposisi yang sebanding, dalam arti tidak ada warna yang
mendominasi, diperlukan perbandingan keluasan warna yang digunakan.Perbandingan keluasan antarwarna dalam sebuah susunan
warna yang seimbang adalah :
§ Untuk
mendapatkan susunan tiga warna primer agar seimbang perbandingannya, maka
perbandingan masing – masing warna primernya adalah è3 kuning : 5 merah : 8 biru
§ Untuk
menyusun tiga warna primer dan tiga warna sekunder agar seimbang
perbandingannya adalah è 3 kuning : 5 merah : 8 biru : 8 jingga : 11 hijau :
13 ungu
§ semakin
luas bentuk yang akan diberi warna sebaiknya menggunakan warna yang semakin
tenang dan semakin sempit suatu area sebaiknya menggunakan warna yang semakin
kuat.
Suatu karya seni
harus memiliki keunikan, keistimewaan, keunggulan, dan daya tarik, pusat
perhatian atau pandang yang sering disebut dominasi. Sesuatu yang lain dari yang
umum / kebanyakan dapat menjadi dominasi atau menjadi daya tarik. Misalnya
seperti pada gambar berikut warna kuning menjadi dominasi dari warna ungu yang
menjadi warna umum pada bidang.
Penerapan
warna-warna analogus dengan menggunakan susunan warna dengan tingkat tergelap
ke terang untuk seluruh komposisi, misalnya, akan terlihat harmonis, tetapi
akan terkesan mentah, datar, menjemukan, jika tidak ada dominasinya. Ada
beberapa cara untuk memberikan dominasi warna dengan beberapa cara sebagai
berikut :
§
Susunan
warna-warna dingin dengan dominasi satu warna panas
§
Susunan
warna-warna panas dengan dominasi satu warna dingin
§
Susunan
warna-warna harmoni analogus dengan dominasi satu warna komplemennya atau satu
warna kontras lainnya.
§
Susunan
warna-warna dengan proporsi keluasan yang sebanding dapat menggunakan dominasi
satu keluasan warna yang lebih luas dari proporsi yang semestinya.
§
Susunan
warna-warna yang ber-value gelap
dapat menggunakan dominasi satu warna yang ber-value terang.
§
Susunan
warna-warna yang ber-value terang
dapat menggunakan dominasi satu warna yang bervalue gelap.
§
Susunan
warna-warna yang menggunakan intensitas chroma
rendah menggunakan dominasi warna yang cemerlang.
Suatu komposisi karya seni harus memiliki
keseimbangan dalam susunan unsur-unsurnya, terutama ruang sebelah kiri dan
kanan.Simetris
artinya keseimbangan kanan kiri sama. Sedangan keseimbangan asimetris artinya
keseimbangan kanan kiri tidak sama.
Untuk memperoleh
keseimbangan warna secara simetris tidaklah sulit.Sedangkan untuk memperoleh
keseimbangan asimetris cukup sulit untuk memperhitungkannya. Salah satu cara
untuk mempermudah mencapai keseimbangan asimetrisdapat dilakukan dengan
mengadakan pengulangan warna yang sama diberbagai bagian dan susunan.Pada keseimbangan warna yang
asimetris harus mempertimbangkan gaya berat warna yang bersifat matematis namun
perlu diingat pula bahwa warna merupakan unsur seni yang penuh rasa.
Mengidentifikasi Prinsip
Keindahan Ekspresi
A.
Uraian Materi
Keindahan
ekspresi timbul dari pengalaman. Di dalam karya seni, pengalaman yang dimaksud
adalah pengalaman melihat atau memahami. Ekspresi sendiri merupakan
pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan
maksud, gagasan, perasaan dan sebagainya).
Dengan pengalaman mengamati,
memasuki, menempati, kita dapat merasakan sikap batin atau ekspresi pencipta
karya. Adapun elemen-elemen dalam keindahan ekspresi adalah :
1.
Karakter
Karakter
merupakan aspek utama merancang yang bersifat menyeluruh setiap keputusan di
desain. Tema berkaitan erat dengan karakter. Aspek teknis menyangkut pemenuhan syarat,
fungsi, dan struktur adalah karakter, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Karakter desain yang khas akan menentukan eksistensi suatu karya.
2. Warna
Warna dapat berperan untuk memperkuat bentuk dan mampu memberikan pikiran
dan jiwa manusia yang melihatnya. Warna menentukan karakter, juga dapat
menciptakan suasana yang kita harapkan. Mengenai karakteristik warna telah
dijelaskan secara mendetail di Kegiatan Pembelajaran sebelumnya.
3.
Syle / Gaya
Gaya sebagai salah satu penentu keindahan ekpresi merupakan cara
merancang secara berbeda dengan yang lain. Gaya antara lain dapat ditentukan
menurut sejarah misalnya : gaya romanik byzantum, barok, renaisans, gotik,
internasional, post modern, dan lain-lain.
4.
Bahan / Material
Bahan yang kita pakai dalam desain dapat menimbulkan kesan
tertentu misal :
- Bahan logam : menimbulkan kesan dingin, padat, keras.
- Kayu berpori : menimbulkan kesan hangat.
- Bahan kaca : bersifat tembus pandang dan memantulkan cahaya
dapat memberi kesan hidup dan ringan.
Pemakaian bahan / material akan menimbulkan suatu motif dan
tekstur.
Motif adalah ornamen dua atau tiga dimensi yang disusun menjadi
pola atau ragam tertentu. Motif dapat dibentuk oleh tekstur dan bentuk. Susunan
benda dalam ruang juga disebut motif. Motif mempunyai arah gerak maka
penempatan motif harus sejalan dengan irama ruang. Pemanfaatan berbagai macam
motif akan menimbulkan kesan kacau.
Tekstur adalah halus kasar permukaan benda, baik yang dapat
dilihat atau yang dapat diraba. Tekstur kasar punya kesan maskulin dan haus
mencerminkan hal-hal resmi/formal dan anggun. Tekstur kasar dan tebal cenderung
membuat ruangan lebih kecil dan sempit. Tekstur licin dan ringan punya kesan
luas dan terang. Tekstur kasar mempunyai intensitas lebih gelap begitu
sebaliknya dengan tekstur licin.
Merancang Penerapan Unsur Dan Prinsip
Desain Dalam Nirmana Dwimatra
Desain Dalam Nirmana Dwimatra
Kreativitas merupakan salah satu
kemampuan manusia yang dapat membantu kemampuan yang lain, hingga sebagai
keseluruhan dapat mengintegrasikan stimuli luar dengan stimuli dalam (yang
telah dimiliki sebelumnya-memori) hingga tercipta suatu karya yang baru.
Karya seni tidak saja harus hanya
bernilai artistik tetapi mengandung
tujuan tertentu. Unsur – unsur rupa sebagai penyusun seni saling
berhubungan sehingga merupakan satu kesatuan.
Pada saat merancang suatu karya seni
ada unsur-unsur dan prinsip desain yang perlu diperhatikan dan terapkan agar
mendapatkan suatu karya yang bagus, menarik dan memenuhi kaidah-kaidah
seninya.Unsur – unsur konseptual yang ada pada perancangan karya seni adalah
elemen titik, garis, bidang, gempal.Unsur – unsur visual dari karya dwimatra terdiri atas
raut, bentuk, ukuran, warna, tekstur. Sedangkan yang termasuk prinsip – prinsip
keindahan bentuk karya seni adalah kesatuan, keseimbangan, irama, proporsi, dan
dominasi.
1. Unsur -
unsur konseptual dari karya dwimatra
Pada unsur – unsur konseptual yang ada pada perancangan karya seni adalah elemen titik, garis, bidang, gempal.
Titik adalah salah satu elemen dalam seni rupa yang paling kecil, Apabila suatu titik ditarik akan menjadi suatu garis, dan titik apabila diolah secara luas akan menjadi suatu bidang.
Pengolahan suatu garis akan menghasilkan garis lengkung, garis lurus, garis patah-patah, garis tebal, dan garis tipis. Kesemua jenis garis itu bila dikomposisikan dengan tepat dan sesuai akan menghasilkan nilai artistik.Bentuk raut garis dapat berupa garis lurus, melengkung, majemuk, gabungan
Bidang
adalah sesuatu yang memiliki wujud atau shape yang tampak dari suatu benda,
khususnya untuk benda-benda 2 dimensional.bidang
adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan
luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.
Raut suatu bidang dapat berupa bidang geometri, bidang
bersudut bebas, bidang organik, bidang ruang maya, bidang gabungan.
Bentuk rupa gempal / volume
merupakan bentuk yang mempunyai tiga dimensi yaitu dimensi ruang yang tediri
dari panjang, lebar, tebal. Gempal semu merupakan bentuk tiga demensi yang semu
sehingga susunan gempal semu akan membentuk ruang semu. Gempal semu akan tampak
seperti gempal nyata bila didukung pewarnaan dan value yang tepat.Raut merupakan suatu
ciri dari suatu bentuk. Macam-macam raut gempal diantaranya adalah gempal
kubistis, gempal silindris, gempal gabungan, gempal variasi.
2.
Unsur
- unsur visual dari karya dwimatra
Unsur – unsur visual dari karya dwimatra terdiri atas
raut, bentuk, ukuran, warna, tekstur. Secara detail sudah dibahas pada
kegiatan pembelajaran 5-6-7.
3.
Prinsip
keindahan bentuk
Prinsip
– prinsip keindahan bentuk karya seni adalah kesatuan, keseimbangan, irama,
proporsi, dan dominasi. Bentuk yang dimaksudkan dalam suatu karya adalah bentuk
titik, garis, bidang serta gempal. Bentuk–bentuk tersebut sebenarnya penggambar
atas apa yang ada dialam ini.Raut merupakan ciri khas suatu bentuk, tentu saya
satu bentuk dengan bentuk yang lainnya mempunyai cirikhas tersendiri.
Irama
atau ritme adalah gerak pengulangan atau gerak mengalir yang ajek, teratur,
terus menerus. Ajek yang dimaksud dalam hal ini bisa keajekan dalam
kesamaan-kesamaan, bisa keajekan dalam perubahan-perubahan, atau bisa keajekan
dalam kekontrasan-kekontrasan, yang dilakukan secara teratur, terus menerus,
bagaikan sebuah aliran.
Pada
suatu karya seni yang menarik biasanya mengandung irama yang bersifat repetisi,
transisi serta kontras.Pelbagai macam interval tangga dapat digunakan sebagai
acuan untuk menyusun karya seni yang menarik interval tangga tersebut dapat
diterapkan pada unsur penyusun titik, garis, bidang maupun gempal. Pada
interval tangga tersebut terdapat perubahan–perubahan yang terlihat disisi
arah, ukuran, warna, tekstur, jarak, posisi dan lain sebagainya. Berikut salah satu contoh interval tangga jarak.
Keseimbangan
juga merupakan salah satu bagian yang penting dalam menyusunan suatu karya.Adapun
jenis-jenis keseimbangan adalah keseimbangan simetris, silinder, memancar,
tersembuyi.
4.
Cara memperoleh keseimbangan
Keseimbangan
memancar (radial balance) tetapi keseimbangan pada umunya menekankan
keseimbangan ruang bagian kiri dan ruang bagian kanan.Keseimbangan dalam seni
hanyalah berdasarkan rasa, bukan matematika.Oleh karena itu, diperlukan banyak
latihan agar rasa menjadi peka.Apa pun jenis keseimbangan yang ingin dicapai, selalu
bertolak dari garis poros. Bentuk yang besar ditarik mendekati poros dan bentuk
yang kecil ditarik menjauhi poros.
Cara
memperhitungkan keseimbangan ruang kiri dan kanan persis seperti kalau cara
menimbang barang dengan alat timbangan, antara lain:
§ Jika beban di sebelah kiri terlalu
berat (ukuran bentuknya besar atau jumlahnya banyak). Maka beban di sebelah
kiri tersebut sebagian dipindahkan di sebelah kanan.
§ Jika beban di sebelah kiri memiliki
bentuk objek besar atau jumlahnya banyak, dan beban sebelah kanan bentuk
objeknya lebih kecil atau jumlahnya sedikit sehingga berat sebelah kiri, maka
kedudukan objek di sebelah kiri ditarik ke tengah (mendekati poros), dan beban
di bagian kanan yang bentuk objeknya kecil atau jumlahnya sedikit ditarik ke
tepi (menjauhi poros).
Pada saat mendesain suatu karya seni terlebih
dahulu harus direncanakan akan menggunakan desain keseimbangan simetri atau asimetri
dan hal ini berkaitan dengan karakter karya yang akan dibuat.
Jika mendesain sesuatu yang menghendaki
bersifat resmi sebaiknya menggunakan keseimbangan simetris, sedangkan jika
menghendaki sesuatu desain yang bersifat tidak resmi lebih baik menggunakan
keseimbangan asimetris yang karakternya lebih dinamis. Gambar diatas merupakan
contoh layout untuk keseimbangan simetris dan asimetris.
Pemilihan apakan susunan desain harus konsisten, di mana
jika sejak awal disusun secara simetris maka seluruh susunan harus simetris,
dan jika sejak awal suatu desain disusun secara asimetris maka seluruh desain
sebaiknya disusun secara asimetris. Jadi, pada dasarnya
jangan dicampur aduk antara simetris dan asimetris.
5. White space
White Space (ruang sela/kosong) sesungguhnya
merupakan salah satu prinsip seni rupa
yang pada dasarnya untuk membantu memperoleh kesatuan/unity. Prinsip ruang kosong (white
space) merupakan salah satu cara unuk mendukung kesatuan dengan pendekatan
kerapatan. Susunan bentuk-bentuk jangan disebar-sebar.
Dalam suatu ruang yang sempit sebaiknya objek-objek
ditarik mendekati tembok/dinding, dan bagian tengah ruang dibiarkan sedikit
kosong agar lebih leluasa dan terasa longgar, tidak sempit.Pada contoh dibawah
ini ruang kosong sekitar 75 % sehingga terkesan desainnya tidak sesak dan cukup
lega.
Dengan merapat-rapatkan objek yang disusun mendekati
titik atu garis, dan dengan membiarkan tempat-tempat agar tetap kosong, maka
akan tercipta suatu susunan yang menyatu. Namun tentunya dalam merapatkan
objek-objek dan mengosongkan area-area tertentu harus mempertimbangkan prinsip
keseimbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar