OSIS

SELAMAT DATANG DI BLOG INSERVICE TARINING I (IN 1)

Rabu, 10 Mei 2017

Materi TAND



N



Secara arti kata nirmana dapat diartikan sebagai tidak ada wujud atau tidak ada rupa, hal ini dimaksudkan bahwa nirmana dari semula yang tidak ada / tidak ada rupa kemudian berwujud media rupa untuk memperoleh keindahan.Nirmana dikatakan pula sebagai ilmu keindahan.
Pada unsur konseptual nirmana terdiri dari elemen titik,  elemen garis, elemen bidang, elemen gempal.
Elemen titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi.Dari sebuah titik dapat dikembangkan menjadi garis atau bidang. Pada gambar dalam bidang gambar akan berawal dari sebuah titik dan berhenti pada sebuah titik.
Secara umum bentuk diartikan titikkarena ukurannya yang kecil.Namun pengertian kecil itu sesungguhnya nisbi / bersifat relatif tergantung dibandingkan dengan apa dan ukuran seberapa besar.
Ciri khas dari elemen titik adalah ukurannya yang kecil dan rautnya sederhana.Karya seni dapat dihasilkan dengan teknik titik-titik. Dalam mengatur titik pada suatu bidang, Saudara bebas menentukan jumlah titik dan alat penyentuh. Tujuan yang diharapkan adalah efek dari percampuran titik-titik tersebut yang akan menghasilkan warna tertentu.

Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah. Titik dapat juga beraut bujur sangkar , segitiga dan lain sebagainya.
Gambar 02. Raut titik

Raut titik tergantung alat penyentuh yang digunakan, atau tergantung bentuk benda yang dibayangkan sebagai titik.


Mengidentifikasi Unsur-Unsur
Konseptual Nirmana : Elemen Garis

Garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna. Garis bisa panjang, pendek, tebal, tipis, lurus, melengkung, berombak, vertikal, horizontal, diagonal, dan lain sebagainya. Jika titik-titik diletakkan sejajar secara berimpit, maka akan didapatkan sebuah garis.

Saat menyentuh alat gambar atau alat tulis dan saudara berusaha menggerakkannya pada suatu bidang maka akan meninggalkan bekas. Bekas itu disebut goresan atau garis. Disebut demikian karena bentuknya yang kecil memanjang dan hal ini bersifat nisbi.
Saat menggunakan alat gambar / alat tulis kecil runcing, tumpul besar, gepeng lebar seperti kuas gepeng lebar, semua hasil goresannya digolongkan sebagai garis.
Raut adalah ciri khas suatu bentuk. Raut garis adalah ciri khas bentuk garis. Raut garis secara garis besar hanya terdiri dari dua macam, yaitu garis lurus dan garis bengkok atau lengkung. Namun, jika dirinci terdapat empat macam jenis garis sebagai berikut.
Jenis garis
Raut garis
Garis lurus :
terdiri dari garis horizontal, diagonal, dan vertikal.
Garis lengkung :
terdiri dari garis lengkung kubah, garis lengkung busur, dan lengkung mengapung.

Garis majemuk :
terdiri dari garis zig-zag, dan garis berombak/lengkung S. garis zig-zag sebenarnya merupakan garis-garis lurus berbeda arah yang bersambung, dan garis berombak/lengkung S adalah garis-garis lengkung yang bersambung.
Garis gabungan :
yaitu garis hasil gabungan antara garis lurus, garis lengkung, dan garis majemuk.

Pada dasarnya raut garis hanya terdiri dari garis lurus dan garis lengkung. Garis lengkung bisa terdiri dari lengkung tunggal dan lengkung ganda (lengkung S). Perbedaan raut pada garis lurus dan garis lengkung dapat dibuat tujuh interval tangga, seperti tangga nada do, re, mi, fa, so, la, si.
Gambar 04.Interval tangga raut garis
Sumber : Nirmana, 2009
Menyusun garis-garis dengan dua atau tiga interval tangga berdekatan, misalnya nomor 1 dan 2, nomor 5 dan 6, atau nomor 1,2, dan 3, atau nomor-nomor yang lainnya yang saling berdekatan, disebut transisi. Hasilnya harmonis, enak dilihat, cocok untuk hal-hal yang perlu dinikmati berlama-lama, seperti interior, lukisan, busana, dan lain sebagainya.
Jika hanya satu nada akan terdengar monoton, jika dua atau tiga nada yang berdekatan akan terdengar harmonis, dan jika menggunakan dua nada yang bertentangan misalnya nada tinggi dan nada rendah akan terdengar kontras, begitu juga pada garis saat garis nomor 1 bersanding dengan 6 atau 7 akan terlihat kontras.
Ukuran garis bukan berdasar ukuran sentimeter atau meter, tetapi ukuran yang bersifat nisbi, yakni ukuran garis yang berupa panjang-pendek, tinggi-rendah, besar-kecil, dan tebal-tipis. Seberapa panjang, tinggi, dan besarnya dipengaruhi oleh tempat atau ruang dimana garis berada. Sedangkan ukuran tebal-tipis dipengaruhi oleh alat dan tekanan penggoresan. Jika  alat penggoresnya pensil misalnya jenis pensil 2H, H, HB, 1B, 2B, 3B, 4B, atau  5B dan faktor kekuatan tekanan dalam penggoresan. Oleh karenannya, dengan pensil yang sama, tetapi tekanan penggoresan yang berbeda, akan dihasilkan ketebalan yang berbeda pula.

Menyusun garis dengan dua atau tiga interval garis yang berjauhan disebut oposisi, hasilnya kontras, dinamis, keras, kuat, kuat, tajam, namun bisa juga menjadi kurang bagus dilihat jika tidak tepat menyusun ukuran garisnya.
Arah elemen garis hanya ada tiga, yaitu horizontal, diagonal, vertikal.
Garis bisa lurus, melengkung atau bergerigi, namun arah geraknya dari garis tetap terdiri dari tiga arah.
Arah garis dapat berupa arah horizontal, arah diagonal, dan arah vertikal. Dari arah horizontal. Diagonal, vertikal, dapat dibuat tujuh vertikal tangga arah garis.
Komposisi yang dihasilkan dari menyusun dua atau tiga interval tangga saling berdekatan akan menghasilkan transisi yang harmonis, enak dilihat, menyenangkan. Komposisi yang dihasilkan dari menyusun dua atau tiga arah garis yang saling berjauhan disebut oposisi, hasilnya kontras, dinamis, keras, kuat, tajam, namun bisa juga menjadi kurang bagus dilihat jika tidak tepat menyusun arah garisnya.
Gambar 05. b. Interval tangga arah garis
Gerak garis merupakan arah gerak saat menggoreskan garis tersebut. Gerak garis bisa dikatakan irama garis. Arah garis dapat lurus, lengkung, lengkung ganda/majemuk, berombak merata, berombak dari kecil ke besar, berombak dari besar ke kecil, melingkar-lingkar, patah-patah, bergigi, atau campuran dari beberapa aspek.
Pelbagai Susunan Garis dan Efeknya
Susunan garis horizontal :
menghasilkan kesan tenang, damai, tetapi pasif.
Susunan garis-garis vertikal :
menghasilkan kesan stabil, megah, kuat, statis dan kaku
Susunan garis-garis diagonal (kanan/kiri) :
menghasilkan kesan bergerak lari/meluncur, dinamis, tetapi tampak tak seimbang.
Susunan garis-garis lengkung :
memberi kesan ringan dinamis, dan kuat.
Susunan garis-garis zig-zag :
menghasilkan kesan semangat, gairah tetapi ada kesan bahaya, dan kengerian.
Susunan garis-garis lengkung berombak atau lengkung S :
memberikan kesan indah, dinamis, luwes, lemah gemulai.
Susunan garis-garis berjajar
Memberikan kesan enak, lembut, rapi, tenang.

Berbagai teknik dan media yang dapat digunakan untuk membuat garis
§  Garis dengan teknik goresan media runcing, seperti pensil, pena, rapido, dan sejenisnya.
§  Garis dengan teknik goresan media lunak,seperti kuas lunak/kuas cat air, spon, dan media lunak yang lain
§  Garis dengan media teknik goresan media keras, seperti kayu, besi, lidi, atau lainnya
§  Garis dengan teknik goresan pisau palet,dan sejenisnya.
§  Garis dengan teknik goresan lilin/pastel minyak dicampur cat air/cat poster
§  Garis dengan goresan malam/paravin, dan canting dicampur cat air/cat poster
§  Garis dengan goresan media garpu, sisir, dan sejenisnya.



Mengidentifikasi Unsur-Unsur
Konseptual Nirmana :Bidang

Bidang merupakan bentuk yang menempati ruang, dan bentuk bidang sebagai ruangnya sendiri disebut ruang dwimatra / dua dimensi. Bidang hanya berdimensi panjang dan lebar. Bidang sebagai ruang adalah ruang dwimatra dan merupakan tempat dimana objek-objek berada.
Bidang yang menempati ruang dapat berbentuk dasar sejajar dengan tafril / bidang gambar yang memiliki panjang dan lebar, atau dapat berbentuk maya, yaitu bidang yang seolah-olah melengkung, atau bentuk bidang yang seolah-olah membuat sedut dengan tafril sehingga seperti memiliki kedalaman.
Aplikasi susunan bidang dapat dilihat saat orang menyusun tegel lantai maupun dinding, penyusunan lempeng batu alam pada dinding, menyusun pecahan mozaik, menyusun foto didinding ataupun menyusun lukisan.

Secara garis besar macam  dariraut bidang terdiri dari geometridan non-geometri. Bidang geometri bidang teratur yang dibuat secara matematika, Raut bidang geometri atau bidang yanga dibuat secara matematika, meliputi segitiga, segi empat, segilima, segienam, segidelapan, lingkaran, dan lain sebagainya.
Sumber :Nirmana, 2009

Bidang non-geometri merupakan bidang yang dibuat secara bebas, dapat berbentuk bidang organik, bidang bersudut bebas, bidang gabungan, dan bidang maya.
Gambar 07. Bidang sudut bebas
Sumber :Nirmana, 2009

Bidang organik adalah bidang-bidang yang dibatasi garis lengkung-lengkung bebas, bidang bersudut bebas yaitu bidang-bidang yang dibatasi garis patah-patah bebas.
Gambar 08.Bidang organik
Sumber :Nirmana, 2009

Selain bentuk bidang yang rata sejajar dengan tafril / bidang gambar, terdapat bidang yang bersifat maya, yaitu bentuk bidang yang seolah meliuk, bentuk bidang yang seolah miring membentuk sudut,bentuk bidang yang seolah terpelintir, ada lipatan.
Gambar 09. Bidang maya
Sumber :Nirmana, 2009

Raut bidang gabungan merupakan segala bentuk alam ini dapat disederhanakan menjadi bentuk bidang dengan raut geometri, raut non geometri,seperti misalnya rumah, pohon, kuda, gitar, dan lain-lain,yang bersifat datar disebut sebagai bidang.
Gambar 10. Bidang gabungan
Sumber :Nirmana, 2009


Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar yang menutupi area, bentuk bidang memiliki ukuran.Ukuran yang dimaksud bukan sentimeter atau meter, namun ukuran yang bersifat nisbi, dimana suatu ukuran yang menyesuaikan dengan tempat di mana bidang tersebut berada.Ukuran bidang secara nisbi hanya ada dua, yaitu luas dan sempit. Ukuran bidang yang sama dapat tampak luas manakala diletakkan di area sempit, dan akan tampak sempit jika diletakkan pada area yang luas.

Interval tangga bidang merupakan tangga bidang di antara dua bentuk bidang berkontras. Interval tangga bidang dapat diciptakan sendiri secara bebas terhadap dua bidang yang dianggap kontras, misalnya tangga bidang diantara segitiga dengan lingkaran, segiempat dengan lingkaran, atau bentuk bidang bergerigi dengan lingkaran.
Gambar 11.Interval tangga raut bidang
Sumber :Nirmana, 2009
Dengan berdasar pada interval tangga bidang, antara lain dapat dihasilkan susunan bidang sebagai berikut.
§   Susunan repetisi èraut bidang dengan suatu interval tangga (raut bidang yang sama). Susunan ini hasilnya monoton, ada kesan resmi, rapi, terlihat statis dan menjemukan.
§   Susunan transisiè memadukan raut bidang dengan dua atau tiga interval yang berdekatan  hal ini menghasil harmonis, ada dinamika, dan enak dinikmati.
§   Susunan oposisi è dimana raut bidang dengan dua interval tangga berjauhan (raut bidang yang berbeda), hasilnya kontras, keras, tajam.

Ukuran bidang bersifat nisbi, yang hanya memiliki dua ukuran, yaitu luas dan sempit.Dikatakan luas jika bidang tersebut berada ditempat yang sempit, dan dikatakan sempit manakala bidang tersebut diletakkan pada area yang luas.Di antara ukuran yang luas dan yang sempit tersebut dapat kita buat tujuh interval tangga ukuran bidang.
Saat menyusun bidang berdasar interval tangga ukuran ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
èMenyusun bidang dengan ukuran satu interval tangga (berarti hanya satu jenis ukuran), hasilnya monoton, statis, dan berkesan resmi.
èMenyusun bidang dengan dua atau tiga interval bidang yang berdekatan, hasilnya harmonis, enak dilihat, dan menyenangkan.
èMenyusun bidang dengan interval saling berjauhan, hasilnya kontras, dinamis, kuat, tajam, ada kesan kontradiktif.
Gambar 12. Interval ukuran bidang
6.    Interval Tangga Arah Bidang
Arah bidang dalam suatu area hanya ada tiga, yaitu horizontal, diagonal, dan vertikal.Hal – hal yang perlu diperhatikan saat menyusun bidang dengan perubahan arah :
èMenyusun bidang dengan satu interval tangga (satu arah yang sama) hasilnya monoton, statis, terasa menjemukan.
èMenyusun bidang dengan dua atau tiga arah berdekatan hasilnya harmonis, enak dilihat, dan menyenangkan.
èMenyusun dua atau tiga bidang dengan arah saling berjauhan, hasilnya kontraks, kuat, tajam, ada kesan kontradiktif.
Gambar 13.  Interval tangga arah bidang



Mengidentifikasi Unsur-Unsur
Konseptual Nirmana :Gempal

Melalui kegiatan pembelajaran ini peserta diklat dapat mengidentifikasi unsur-unsur konseptual nirmana pada elemen gempal

Mampu mengidentifikasi unsur-unsur konseptual  nirmana pada unsur gempal

Bentuk rupa gempal / volume merupakan bentuk yang mempunyai tiga dimensi yaitu dimensi ruang yang tediri dari panjang, lebar, tebal.Hampir semua bentuk yang dialam semesta ini berupa gempal / volume, misalnya kain yang tipis tetap mempunyai ketebalan meskipun tipis.
Pada karya dua dimensi komposisi garis, bidang serta warna akan memberikan kesan volume yang bersifat maya atau tidak dapat diraba.Gempal semu merupakan bentuk tiga dimensi yang semu sehingga susunan gempal semu akan membentuk ruang semu. Pada gambar berikut terlihat susunan bidang-bidang yang menciptakan gempal semu, dengan menyusun bidang geometri lingkaran dengan ukuran yang berbeda (membesar bagian tengah). Dengan menggunakan bidang lengkung bisa juga membentuk suatu bentuk gempal maya.
ang memberikan kesan ruang ung;ebagainya.er gafisatung, desain produk, rumah dan lain sebagainya. hanya berupa gambar yang tida




Sumber http://www.notepedia.info
Raut merupakan suatu ciri dari suatu bentuk. Macam-macam raut gempal diantaranya adalah :
Gempal kubistis
 Bentuk gempal yang bersudut-sudut, seperti kubus, kotak, balok, piramida dan lain sebagainya.
Gempal silindris
Bentuk gempal yang melingkar seperti tabung, kerucut, bola dan lain sebagainya.
Gempal gabungan
Merupakan gabungan kubisitis dengan silindris, contoh raut gempal gabungan diantaranya adalah rumah, mobil, produk-produk elektronik dsb.
Gempal variasi
Merupakan gempal imajiner dibuat variasi khayal untuk tujuan artistik, misalnya patung, gambar khayalan dsb.
Susunan pada gempal baik gempal nyata maupun gempal semu mempunyai beberapa pedoman dalam susunan yang sama sebagai berikut :
§  Susunan repetisi
Susunan gempal dengan raut yang sama, misalnya susunan balo yang berjajar. Susunan repetisi ini akan menghasilkan kesan monoton, kaku, statis, namun juga akan terlihat resmi, rapi, teratur.

§  Susunan transisi
Pada susunan gempal transisi,raut gempal memiliki hubungan dan ada peralihan bentuk, ada variasi yang sama atau kesamaan tertentu misalnya gempal bola dengan gempal setengah bola, gempal silinder dengan kerucut. Susunan gempal tansisi akan membentuk suatu susunan gempal yang harmonis, selaras dan nyaman untuk di  mata.
§  Susunan oposisi
Susunan oposisi atau disebut juga susunan gempal kontras yang saling berbeda bentuk gempalnya, saling bertentangan dan adakalanya perbedaan tersebut bertolak belakang. Susunan oposisi akan menghasilkan sifat kontras, keras, bergejolak. Contoh dari susunan oposisi yaitu susunan gempal dengan bentuk bola dengan kotak, bola dengan piramida dan lain sebagainya.

Mengidentifikasi Unsur-Unsur

Semua benda yang ada di alam semesta merupakan karya seni/desain, tentu mempunyai bentuk. Bentuk apa saja yang ada di alam dapat disederhanakan menjadi titik, garis, bidang, gempal. Bentuk Kerikil, pasir, debu, dan semacamnya yang relatif kecil dan “tidak berdimensi” dapat dikategorikan sebagai titik.  Kawat, tali, kabel, benangdan semacamnya yang hanya berdimensi memanjang dapat disederhanakan menjadi garis.
2.    Titik
Titik merupakan unsur visual yang ukurannya relatif kecil, tidak memiliki panjang atau lebar, dan pangkal dari ujung sebuah garis atau bentuk yang akan dibangun.Karya seni rupa berupa gambar ataupun lukisan bermula dari titik.
Gambar 15.Rangkaian titik pada karya seni
3.    Garis
Garis merupakan bentuk yang memanjang dan mempunyai sifat yang elatis, kaku, dan tegas. Pengolahan suatu garis akan menghasilkan garis lengkung, garis lurus, garis patah-patah, garis tebal, dan garis tipis. Kesemua jenis garis itu bila dikomposisikan dengan tepat dan sesuai akan menghasilkan nilai artistik. Bentuk garis di alam semesta ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
Garis Alamiah :
garis cakrawala alam yang dapat dilihat sebagai batas antara permukaan laut dan langit.
Garis Buatan :
garis yang sengaja dibuat, contohnya garis hitam pada gambar ilustrasi untuk menciptakan suatu bentuk karya.
     Gambar 16.Rangkaian garis pada sebuah karya seni

Fungsi dari sebuah garis dalam karya seni rupa:
§  Memberikan representasi atau citra struktur, bentuk,dan bidang. Garis ini sering disebut garis kontour yang berfungsi  untuk memberi batas/tepi gambar;
§  Menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai irama (rhythm), dan nilai arah (dirrection). Garis ini disebut juga garis grafis;
§  Memberikan kesan dimensi dan kesan tekstur. Garis ini disebut pula garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.
4.    Bidang
Merupakan suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi panjang, lebar dan luas, mempunyai kedudukan, arah ,dibatasi oleh garis.
Bidang dalam seni rupa merupakan bagian yang mempunyai sisi lebar dan panjang.Bidang dalam karya seni rupa dapat merupakan bidang yang teratur dan tidak beraturan.Ada beberapa sifat dari bidang:
Bidang horizontal dan vertikal :
memberikan kesan tenang, statis, stabil, dan gerak;
Bidang bundar :
memberikan kesan kadang stabil, kadang gerak
Bidang segitiga :
memberikan kesan statis maupun dinamis
Bidang bergelombang :
memberikan kesan irama dan gerak
Bidang secara garis besar dapat di dibedakan menjadi 2, yaitu:
§  Bidang alamiah
Bidang yang sudah ada dilingkungan alam sekitar kita .contohnya bidang sawah, bidang langit, bidang laut,bidang hamparan pasir pantai dan lain sebagainya
Gambar 17.Bidang hamparan pasir, bidang air laut, bidang langit
§  Bidang buatan
Bidang buatan adan yang sengaja dibuat dan tidak sengaja dibuat.Bidang yang sengaja oleh manusia dibuat, misalnya: bidang lukisan,bidang segitiga, bidang lingkaran, dan lain sebagainya. Bidang yang tidak sengaja diibuat timbul karena pembubuhan warna, cahaya.
Gambar18.Bidang karena ada cahaya
sumber gambar - http://advancedhealth.ca
Raut adalah ciri khas suatu bentuk. Bentuk apa saja di alam ini tentu memilik raut yang merupakan ciri khas dari bentuk tersebut.Bentuk titik, garis, bidang,dan gempal, masing-masing raut. Raut merupakan ciri khas untuk membedakan masing-masing bentuk dari titik, garis, bidang, gempal tersebut.
Raut adalah tampang, potongan, bentuk suatu objek. Raut dapat terbentuk dari unsur garis yang melingkup dengan keluasan tertentu sehingga membentuk bidang.
Pada nirmana dwimatra raut terdapat pada raut elemen titik, elemen garis, elemen bidang.
·         Raut titik
Raut elemen titik merupakan ciri khas titik yang tergantung alat tulis / gambar yang digunakan, atau tergantung bentuk benda yang dibayangkan sebagai titik. Paling umum adalah bahwa titik rautnya bundar sederhana tanpa arah dan tanpa dimensi.
·         Raut garis
Raut pada elemen garis dapat berwujud garis lurus, garis lengkung, garis majemuk gabungan
·         Raut Bidang
Untuk raut bidang dapat berujud sebagai raut  bidang geometris, seperti segi tiga, segi empat, lingkaran. Maupun raut non geometris seperti raut yang terbentuk dari lengkungan-lengkungan bebas. Raut non geometris dapat berupa bidang organik, bidang bersudut bebas, bidang gabungan, bidang maya



Mengidentifikasi Unsur-Unsur
Visual Nirmana : Ukuran dan Tekstur


Setiap bentuk titik, garis, bidang maupung gempal memiliki sebuah ukuran.Ukuran bisa berupa besar, kecil, panjang, pendek, tinggi, rendah.Ukuran tersebut bersifat nisbi/relatif artinya ukuran tidak bernilai mutlak.Ukuran tergantung terhadap area dimana bentuk tersebut berada.
Ukuran diperhitungkan sebagai unsur rupa, untuk itu dibuatlah suatu interval tangga sebagai panduan untuk mempermudah penyusunan variasi ukuran bentuk untuk mendapatkan suatu karya yang indah. Terdapat 7 interval ukuran bentuk untuk garis dan bidang, yang dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar19.Interval ukuran garis
Gambar20.Interval ukuran bidang

Saudara dapat menyusun suatu karya seni dari bentuk garis maupun bidang yang sama dengan ukuran yang berbeda, agar karya tersebut terlihat harmoni dan indah, beberapa hal yang perlu Saudara saat menggunakan interval ukuran garis maupun  bidang.
§  Menyusun dengan susunan repetisi
Susunan dengan ukuran yang sama dan bentuk yang sama serta jarak yang sama pula, hal ini menghasilkan suatu karya  statis, tenang, rapi, resmi tetapi menjemukan, monoton.


§  Menyusun dengan susunan transisi
Susunan transisi menyusun bentuk – bentuk dengan 2 atau 3 interval tangga yang berdekatan, misalkan menggunakan ukuran pada interval nomor 4-5-6. Hal ini akan menghasilkan transisi yang harmonis
§  Menyusun dengan susunan oposisi
Susunan oposisi merupakan susunan bentuk-bentuk dengan ukuran dua interval tangga yang berjauhan. Susunan oposisi bersifat kontras, kuat, tajam.


Adakala saat menyusun bentuk yang mempunyai susunan ukuran yang oposisi hasilnya kurang bagus dan kontradiksi.Untuk mengatasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut :
§  Mengulang-ulang dua bentuk kontras ukuran tersebut hingga tercipta suatu irama, meski iramanya nanti cukup terasa keras namun dengan adanya pengulangan tersebut cukup menetralkan kekontrasan.
§  Mengulang ukuran-ukuran besar dalam jumlah yang banyak lalu ditambah dengan satu yang berukuran kecil. Atau juga sebaliknya dan hal ini akan menjadi suatu dominasi pada suatu karya
Gambar 21. Susunan oposisi-dominasi

§  Memberi jembatan yang menghubungkan dua kontras ukuran tersebut. Dengan gradasi ukuran sehingga tercipta pengulangan yang bersifat progresif dalam hal ukuran.

Setiap bentuk / benda  yang ada di alam semesta ini termasuk karya seni yang memiliki raut. Setiap raut memiliki nilai atau ciri ikhas. Ciri khas dari suatu raut dapat berupa kasar, halus, polos, bermotif, keras dan lain sebagainya dan hal ini disebut tekstur atau barik.
a.    Tekstur kasar nyata
Tekstur kasar nyata  berguna untuk membantu mendapatkan keindahan karena dengan permukaan kasar akan lebih mudah mendapatkan keselarasan atau harmoni.
Gambar 22. Tekstur kasar nyata harmoni
Tekstur kasar juga dapat mengesankan adanya dominasi atau mendapatkan daya tarik pada suatu karya.Dominasi ini bisa didapatkan dikala karya yang kita buat dipadukan dengan susunan tekstur yang sebagian besar terdiri dari tekstur halus.
Tekstur kasar dapat pula berguna untuk membantu mendapatkan keindahan berpadu dengan kekuatan.Hal ini berguna untuk mendesain produk yang indah sekaligus kuat.
Gambar 23.Tekstur pada tutup botol

Tekstur kasar nyata dapat berwujud tekstur alami dan buatan. Contoh dari tekstur alami yang sering dijumpai adalah tekstur kayu, tekstur batu, tekstu kulit binatang dan lain sebagainya. Tekstur buatan dapat dibuat dengan pelbagai macam cara apa untuk mendapatkan kekasarannya, misalnya ditatah, diukir ataupun dibuat meniru alam.
Gambar 24.Tekstur kasar nyata alami – kayu
Jenis tekstur kasar nyata dapat dituliskan seperti yang dibawah ini :
b.    Tekstur alami seadanya
Tekstur asli dari bahan dipertahankan. Bahan dapat berupa kertas, kain, daun, pasir dan lain sebagainya. Penggunaan bahan dapat dipotong ataupun disobek namun tekstur aslinya tetap dimunculkan.
Gambar25. Tekstur alami seadanya – pasir

c.    Tekstur alami berubah
Bahan diubah sehingga tidak sama lagi dengan tekstur aslinya. Tekstur aslinya telah diubah dengan pelbagai cara, misalnya kertas dibuat bubur, dikusutkan, dicetak timbul dan lain sebagainya. Tekstur pada lempengan logam dapat berubah dengan cara dilubangi, dipukuli. Tekstur kayu dapat diubah dengan cara diukir.
Gambar 26. Tekstur alami terubah -  kertas

d.    Tekstur tersusun
Bahan dapat disusun untuk membentuk suatu pola baru. Pasir, biji-bijian, serpihan kayu, kain , kayu dapat disusun menjadi pola baru dan tekstur baru.

e.    Tekstur kasar semu
Tekstur kasar semu adalah tekstur yang kekasaran teksturnya bersifat semu.Tekstur terlihat kasar namun jika diraba teksturnya halus. Terdapat beberapa macam tekstur kasar semu, seperti berikut ini :
·         Tekstur hias manual
Tekstur hias manual merupakan tekstur yang menghiasi permukaan yang dibuat secara manual. Contoh dari hias manual diantaranya adalah goresan dengan kapas, bentuk goresan silang-silang, goresan dengan spon dan lain sebagainya.
·         Tekstur mekanik
Tekstur mekanik adalah tekstur yang dihasilkan dari proses alat mekanik misalnya, jangka, raster, kamera            hasil cetakan komputer dan lain sebagainya.Berikut contoh tekstur mekanik.
Hasil mekanik
Hasil cetakan komputer, foto serat kayu, foto tekstur wajah keriput

Hasil kolase.
Kolase berupa tempelan kertas,kumpulan foto, huruf, dedaunan dan lain sebagainya
Gambar 29. Kolese kertas
Bahan alam
Bahan alami yang digosok potong dan di gosok halus, misalnya saja kulit pohon, bebatuan.
Gambar 30. Tekstur kulit pohon

f.     Tekstur ekspresi 
Tekstur ekspresi merupakan tekstur yang menjadi bagian dari proses penciptaan rupa, dimana raut dan tekstur merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tekstur menjadi raut dan bila tekstur dipisahkan maka raut akan berubah dan maknanya tidak sama. Tekstur ekspresi banyak diterapkan pada seni lukis, seni grafis, desain komunikasi visual. Tekstur ekspresi dapat berasal dari goresan tangan ataupun hasil mekanik. Ada kalanya tekstur ekspresi juga bisa kategorikan sebagai tekstur kasar nyata, misalnya saja karya seni yang dibuat dari plototan cat sehingga kekasar tekstur dapat dilihat dan diraba pula.

g.    Tekstur halus
Tektur halus merupakan teksur yang terlihat halus ketika dilihat kasat mata maupun diraba.Tekstur halus dapat berupa kesan licin, kusam, mengkilat, mulus.Ketika menyusun tekstur halus mengkilat dan berwarna relatif sulit untuk menyusun keharmonisannya karena adanya pantulan permukaan.

Interval Tangga Tekstur
Untuk menyusun tekstur suatu permukaan karya seni dapat menggunakan acuan interval tangga tekstur yang mirip dengan tangga nada penyusunan musik, yaitu do re mi fa so la si do atau diwakili angka dari 1 sampai dengan 7.
Gambar 31. Interval tangga tekstur
Sumber :Nirmana, 2009

Kombinasi tekstur halus dengan halus atau kasar dengan kasar (menggunakan satu interval saja) akan menghasilkan karya yang monoton , terasa menjemukan, kurang ada daya tariknya.
Kombinasi tekstur yang tangga intervalnya berjauhan, misalnya tekstur halus dengan tekstur kasar akan menghasilkan kesan kontras, dinamis, vitalitas dan ada daya tarik yang menonjol. Misalnya saja tekstur batu kasar dikombinasikan dengan dinding yang halus.



Mengidentifikasi Unsur-Unsur
Visual Nirmana :Warna

Warna merupakan spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Warna dapat didefinisikan secara objektif / fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subjektif / psikologis sebagai bagian dari pengalaman indra penglihatan. Secara objektif atau fisik, warna dapat diperikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombangan, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik (Sadjiman,2009:13).
Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya dalam spektrum cahaya.Benda berwana hitam karena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna pelangi dalam spektrum.Sebaliknya suatu benda berwarna putih Karen sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi atau semua panjang gelombang.

Warna menurut asal kejadiannya dapat digolongkan menjadi warna additive dan subtractive. Warna additive merupakan warna-warna yang berasal dari cahaya yang disebut spektrum. Pada warna additive, pencampuran warna primer cahaya yang terdiri dari warna red, green dan blue dimana pencampuran ketiga warna primer dengan jumlah yang sama menghasilkan warna putih atau dikenal dengan sistem warna RGB.
Sedangkan warna subtractive adalah warna yang berasal dari pigmen yang bersifat transparan. Warna pokok subtrative: sian (cyan), magenta, dan kuning (yellow), dalam komputer disebut warna model CMY atau lebih dikenal dengan CMYK, K bukanlah warna tapi unsur prosentase/black/gelap pada masing-masing warna subtractive.
Gambar 32.Lingkaran warna additive dan subtractive
Sumber : Sadjiman, 2009

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa warna pokok additive adalah :
§  M : merah :red
§  B : biru : blue
§  H : Hijau : green
Sedangkan warna pokok dari warna subtractive adalah:
§  Kn : kuning : Yellow
§  Mg : magenta : magenta
§  Sa : sian : cyan
Terdapat tiga dimensi warna yang sangat besar pengaruhnya terhadap tata rupa, yaituhue, value, dan chroma.
Hue adalah realitas/rona/corak warna, yaitu dimensi mengenai klasifikasi warna, nama warna, dan jenis warna. Hue merupakan karakteristik, ciri khas, atau identitas yang digunakan untuk membedakan sebuah warna dari warna lainnya.
Value adalah tonalitas warna, yaitu dimensi tentang terang-gelap warna atau tua-muda warna, atau “ke-terang-an” warna (lightness).
Chroma adalah intensitas warna, yaitu dimensi tentang cerah redup warna, cemerlang suram warna, disebut pula “kecerahan” warna (brightness). Intensitas ini disebabkan oleh adanya penyerapan atau peredaman warna (saturation).
Berdasarkan pencampuran warna bahan warna dapat digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu warna primer, warna sekunder, warna intermediate, warna tersier, warna kuarter.
Warna bahan sesungguhnya terdiri atas dua jenis, yaitu :
§  Warna bahan tinta cetak (print computer dan offset).
Warna primer bahan tinta cetak adalah Cyan, Magenta, yellow (CMY)
§  Warna bahan cat (cat air, cat poster, cat akrilik, cat minyak, dan lain-lain). Warna pokok/primer bahan cat dalam praktik sehari hari adalah kuning (yellow), Merah (Red), dan Biru (Blue) atau disebut RGB.
Pada warna bahan cat warna pokok / primer / pertama adalah kuning, merah, dan biru.
Gambar 33. Pencampuran warna bahan
Sumber : Sadjiman, 2009
Gambar 34. Skala pencampuran warna
Sumber : Sadjiman, 2009

Dari gambar skala pencampuran warna-warna, dapat dijelaskan sebagai berikut :
§  Warna primer / pokok è terdiri dari warna pokok merah, kuning, biru
§  Warna sekunder èpencampuran 2 warna primer
Hijau (H) = biru & kuning
Jingga (J) = kuning & merah
Ungu (U) = merah & biru
§  Warna tersier è pencampuran 2 warna sekunder
Coklat kuning (CK) = jingga & hijau
Coklat merah (CM) = jingga & ungu
Coklat biru (CB) = hijau & ungu
§  Warna kuarter è pencampuran 2 warna tersier
Coklat jingga (CJ) = coklat kuning &coklat merah
Coklat hijau (CH) = coklat kuning & coklat biru
Coklat ungu (CU) = coklat biru & coklat merah

Terdapat lima klasifikasi warna, yaitu warna primer, sekunder, intermediate, tersier, dan kuarter.
Klasifikasi
Keterangan
Anggota warna
Warna primer

Disebut warna primer atau pokok karena warna tersebut tidak dapat dibentuk dari warna lain.
-  Biru
-  Merah
-  Kuning
Warna sekunder

Sering disebut sebagai warna kedua yang merupakan warna jadian dari percampuran dua warna primer.
-   Jingga/orange
-   Ungu/violet
-   Hijau
Wana intermediate

Warna intermediate merupakan warna perantara, yaitu warna yang ada diantara warna primer dan sekunder pada lingkaran warna.
-  Kuning hijau
-  Kuning jingga
-  Merah jingga
-  Merah ungu
-  Biru violet
-  Biru hijau
Warna tersier

Merupakan warna ketiga yang dihasilkan percampuran dari dua warna sekunder atau warna kedua.
-  Coklat kuning
-  Coklat merah
-  Coklat biru
Warna kuarter
Warna kuarter atau warna keempat yaitu warna hasil percampuran dari dua warna tersier atau warna ketiga
-  Coklat jingga
-  Coklat hijau
-  Coklat ungu
Gambar35. Skema klasifikasi warna
Sumber : Sadjiman, 2009
Dari pembahasan jenis-jenis warna mendasarkan pada teori tiga warna primer, tiga warna sekunder, dan enam warna intermediate. Kedua belas warna ini kemudian disusun dalam satu lingkaran. Lingkaran berisi 12 warna ini jika dibelah menjadi dua bagian akan memperlihatkan setengah bagian yang tergolong daerah warna panas, dan setengah bagian warna dingin.
Warna panas memberikan kesan semangat, kuat, dan aktif, warna dingin memberikan kesan tenang, kalem, dan pasif. Bila terlalu banyak warna dingin akan berkesan sedih dan melankoli. Warna panas berkomplemen dengan warna dingin, sehingga sifatnya kontras.
Gambar36.Warna panas dan dingin
Sumber : Sadjiman, 2009

Dari skema lingkaran 12 warna dingin dan panas ini, secara terperinci pembagian berbagai warna menjadi daerah panas dan dingin dalam lingkaran ini adalah sebagai berikut.
§  Merah, jingga, dan kuning, digolongkan sebagai warna panas, kesannya panas dan efeknya pun panas.
§  Biru, ungu, dan hijau, digolongkan sebagai warna dingin, kesannya dingin dan efeknya pun dingin.
§  Hijau akan menjadi hangat/panas apabila berubah kearah hijau kekuning-kuningan, dan ungu akan menjadi hangat jika berubah kearah ungu kemerah-merahan.

Tujuan mempelajari nirmana adalah melatih kepekaan artistik dan melatih ketrampilan teknis pada desain suatu karya, menambah pemahaman tentang warna dan penerapannya.
Warna
Arti
Merah
§  Cepat, enerjik, gairah, marah, berani, bahaya, positif, ageresif, merangsang, dan panas.
§  Lambang keberanian, kemarahan, kekuatan.
§  Bila merahnya adalah merah muda, warna ini memiliki arti kesehatan, kebugaran, keharuman bunga rose .
Biru
§  Dingin, pasif, melankoli, sayu, sendu, sedih, tenang, berkesan jauh, mendalam, tak terhingga, tetapi cerah
§  Warna biru mempunyai asosiasi pada air, laut, langit, dan dibarat pada es
§  Melambangkan keagungan keyakinan, keteguhan iman, kesetiaan, kebenaran, kemurahan hati, kecerdasan, perdamaian, kesatuan, kepercayaan, dan lain-lain.
Kuning
§  Keadaan terang dan hangat.
§  Gembira, ramah, supel, riang, cerah
§  Energi dan keceriaan, kejayaan, kemegahan, kemuliaan, dan kekuataan.
§  Kuning tua dan kuning kehijau-hijauan mengasosiasikan sakit, penakut, iri, dan lain-lain.
Hijau
§  Berasosiasi pada hijaunya alam, tumbuhan-tumbuhan, sesuatu yang hidup dan berkembang.
§  Hijau mempunyai watak segar, muda, hidup, tumbuh, dan beberapa watak lainnya.
§  Melambangkan kesuburan, kesetiaan, keabadian, kebangkitan, kesegaran, kemudaan, keremajaan, keyakinan, kepercayaan, keimanan, pengharapan, kesanggupan, kenangan, dan lain-lain.
Jingga/oranye

§  Warna jingga memiliki karakter dorongan, semangat merdeka, anugerah, tapi juga bahaya.
§  Jingga menimbulkan sakit kepala, dapat mempengaruhi sistem syaraf, dapat mengetarkan jiwa, menimbulkan nafsu makan.
§  Mengingatkan orang pada buah orange sehingga akan menambah rasa manis jika untuk warna makanan.
§  Menimbulkan kesan murah, dalam arti harga, sehingga banyak digunakan sebagai warna pengumuman penjualan obral.
Ungu
§  Ungu memiliki watak keangkuhan, kebesaran, dan kekayaan.
§  Lambang kebesaran, kejayaan, keningratan, kebangsawanan, kebijaksanaan, pencerahaan.
§  Melambangkan kekejaman, arogansi, duka cita, dan keeksotisan
Putih
§  Putih warna paling terang.
§  Putih mempunyai watak positif, merangsang, cerah, tegas, mengalah.
§  Melambangkan cahaya, kesucian, kemurnian, kekanak-kanakan, kejujuran, ketulusan, ketentraman, kebenaran, kesopanan, keadaan tidak bersalah, kehalusan, kelembutan, kewanitaan, kebersihan, simpel, kehormatan.
Hitam
§  Formal, kesedihan
§   Serius, tegas
§   Praktis
§   Slim dan sexy
Abu-abu
§  Ketenangan
§  Atau ledakan emosi
§  Kemurungan
§  Ketidak ceria
§  Pertanggungjawaban, keamanan,
§  Perak = kemewahan, teknologi tinggi
§  Terkait dengan kedokteran, keperawatan, farmasi
Coklat
§  Warna tanah, atau warna natural.
§  Warna coklat adalah kedekatan hati, sopan, arif, bijaksana, hemat, hormat
§  Tetapi memberi kesan terasa kurang bersih.


Mengidentifikasi Prinsip Keindahan
Bentuk :Kesatuan Dan Dominasi


Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan.Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan warna, raut, arah, dan lain-lainnya, maka kesatuan telah tercapai.
Suatu susunan yang berirama sesungguhnya telah memiliki prinsip kesatuan. Bila unsur yang akan disusun tidak memiliki kesamaan, kemiripan atau sulit dicapai keserasian antar unsurnya maka harus dicari cara untuk menyelesaikannya diantaranya dengan mengadakan pendekatan pengikatan, pengkaitan serta karapatan.



a.    Kesatuan dengan pendekatan kesamaan unsur seni rupa
Pendekatan kesamaan untuk mencapaian kesatuan dapat dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikut :
§  Menyusun kesamaan unsur rupa secara total
Unsur-unsur rupa yang dapat disusun secara total untuk mendapatkan kesatuan diantaranya adalah unsur raut, ukuran, arah, warna, value, tekstur, gerak, jarak. Unsur – unsur tersebut disusun dengan susunan repetisi. Susunan ini dapat diaplikasikan pada tatanan tegel lantai, keramik dinding maupun lantai, wallpaper dan lain sebagainya.
§  Menyusun kesamaan unsur raut
Raut dari suatu unsur rupa bisa saling bertentangan yang menyebabkan susunan unsur terlihat tercerai berai, misal raut bidang segitiga dengan lingkaran. Walaupun unsur raut, ukuran, arah, warna, value, tekstur, gerak, jarak bisa berbeda namun bila unsur raut dibuat sama maka kesatuan sudah didapatkan.
Gambar 38. Kesamaan bentuk raut


§  Menyusun kesamaan unsur warna
Unsur warna merupakan salah satu unsur yang bisa bertentangan sehingga menyebabkan kesatuan tidak terbentuk.
Gambar 39. Kesamaan bentuk unsur warna

b.    Kesatuan dengan pendekatan kemiripan unsur seni rupa
Mirip diartikan sebagai sesuatu hampir sama, adanya sedikit perubahan, terdapat transisi ataupun variasi yang dekat.
§  Kemiripan – kemiripan total unsur rupa
      Menyusun kemiripan secara total unsur-unsur rupa raut, arah, ukuran, warna, value, tekstur dilakukan dengan susunan yang mempunyai perubahan dekat atau disebut transisi.
§  Kemiripan – kemiripan unsur raut
      Susunan obyek dengan raut yang mirip secara secara minimal telah mencapai kesatuam walaupun unsur lain saking berbeda, misalnya raut semua segitiga baik dalam dengan sudut tumpul, runcing, siku, sama sisi dan lain sebagainya cenderung mirip sehingga dapat menyatu.
Gambar 40.Kemiripan unsur raut


§  Kemiripan – kemiripan unsur warna
Menyusun obyek dengan warna yang mirip dapat tercipta kesatuan. Warna-warna yang mempunyai kemiripan diantaranya adalah :
-       Warna analogusè warna yang saling berdekatan dalam lingkaran warna
-       Warna close valueè warna yang saling berdekatan pada skala value
-       Warna – warna tersier dan kuarter
Gambar 41. Kemiripan unsur warna

c.    Kesatuan dengan pendekatan keselarasan unsur seni rupa
Raut dan warna merupakan unsur rupa yang bisa bertentangan, berselisih (discord), tidak ada hubungan satu sama lain dan hal ini berarti berhubungan satu sama lain. Pada unsur raut dan unsur warna yang saling berbeda / bertentangan  dan tidak memiliki hubungan harus dicarikan hubungan dengan melakukan penyelarasan unsur raut dan penyelarasan unsur warna.
§  Penyelarasan unsur raut
      Bentuk raut dapat berupa titik, garis, bidang, gempal. Bentuk raut yang berbeda berarti tidak ada hubungan dan tidak ada kesatuan.Untuk menyatukan hubungan raut yang tidak berhubungan dengan cara :
-       diberi penghubung atau dinetralkan dengan bentuk raut yang memiliki unsur kedua bentuk raut yang bertentangan tersebut.
-       Bentuk raut yang tidak ada hubungan dapat disatukan dengan gradasi antara kedua bentuk yang bertentangan.
Gambar43.Penguncian bentuk raut discord

§  Penyelarasan unsur warna
Warna merupakan salah satu unsur rupa yang dapat bertentangan terutama warna komplementer sehingga terlihat tidak menyaut, tidak enak dilihat, tidak harmonis.Agar dapat memperoleh suatu kesatuan dengan melakukan beberapa cara penguncian serta penggradasian.
-       Penguncian / keying
Penguncian warna dapat dilakukan dengan cara penetralan, pencampuran,pengkaburan, pengkacaan,pengkasaran/ texturing, pengabu – abu.
-       Pengradasian / gradasing
Gradasi warna adalah tingkatan perubahan warna secara berangsur – angsur.




Gambar 43.Gradasi warna


d.    Kesatuan dengan pendekatan pengkaitan unsur seni rupa
Untuk memperoleh kesatuan tata rupa dengan cara pendekatan pengkaitan-pengkaitan unsur rupa dapat dilakukan dengan saling mengkaitankan antara obyek satu sama lain. Misalkan unsur-unsur rupa saling dihubungkan dengan menggunakan garis semu sehingga unsur-unsur tersebut dapat saling terhubung dan menyatu

e.    Kesatuan dengan pendekatan pengikatan unsur seni rupa
Pendekatan kesatuan dengan pengikatan antara lain dapat dilakukan dengan cara semua warna yang digunakan diikat dengan kontur yang sama, diikat dengan memberi tali pengikat, diikat dengan latar belakang warna netral, diikat dengan latar belakang warna netral diikat dengan kesamaan fungsi obyek yang disusun atau dengan yang lain.

f.     Kesatuan dengan pendekatan kerapatan unsur seni rupa.
Kesatuan dengan pendekatan kerapatan antara lain dapat dilakukan dengan mengadakan pengelompokan obyek mendekati titik atau mendekati garis yang membentuk garis semu tertentu. Saat pendekatan kerapatan  menggunakan garis semu perlu diperhatikan titik awal dan titik akhir dari garis semu tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menerapkan garis semu pada suatu karya rupa diantaranya adalah
§  Susunan bentuk yang dimulai atau akhiri pada titik-titik pasti 1-2-3-4 menghasilkan susunan kaku, statis tetapi berkesan resmi
§  Susunan bentuk pada suatu bidang yang dimulai atau diakhiri diluar titik pasti 1-2-3-4 akan menghasilkan susunan yang lebih harmonis, dinamis namun tidak resmi

2.    Dominasi
Dominasi (Domination) merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan desain. Dominasi mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.
Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada pada suatu karya seni untuk menghasilkan karya seni yang artistik.Pada dominasi mengandung unsur keunggulan, keistimewaan, keunikan, keganjilan dan menarik perhatian.
Ada beberapa cara mencapai dominasi yang dapat menarik perhatian, yaitu :
§  Dominasi kontras discord (kontras berselisih)
      Dominasi kontras discord adalah suatu jenis dominasi yang menggunakan kontras raut dan kontras warna komplementer. Kontras raut tidak dapat digolongkan sebagai kontras berulang, sehingga lebih tepat disebut discord/berselisih/kontradiksi.Contohnya kontras antara segitiga dengan lingkaran, segiempat dan lingkaran, di mana kedua bentuk tersebut tidak saling memiliki hubungan.




Gambar 44Dominasi kontras discord
Sumber :Nirmana, 2009
§  Dominasi kontras ekstrem
      Kontras ekstrem artinya kontras pertentangan tajam, pertentangan penuh, pertentangan 180 derajat. Namun kontras ekstrem digolongkan sebagai kontras berulang. Di alamini banyak kekontrasan-kekontrasanyang ekstrem atau kontras berulang, contohnya terang-gelap, besar-kecil, kasar-halus, tinggi-rendah, dan lain sebagainya.

Gambar 44. Dominasi kontras ekstrem
Sumber :Nirmana, 2009

§  Dominasi kelainan/anomali, keunikan, keganjilan, atau pengasingan
      Sesuatu yang aneh juga bisa merebut perhatian, sehingga nisa menjadi dominasi. Kelainan dalam tata rupa dapat diperoleh dengan kelainan-kelainan: raut, ukuran, arah, warna, value,tekstur, atau unsure yang lain. Kelainan juga dapat dilakukan dengan memberi hiasan pada salah satu bentuk yang disusun di antara bentuk-bentuk yang polos.
Gambar 45.  Dominasi kelainan
Sumber :Nirmana, 2009

Dominasi kelainan maupun dominasi pengasingan terasa lebih harmonis, enak dipandang, tidak menyentak, tidak terlalu mengejutkan, tidak terlalu keras/tajam, tetapi tetap menarik perhatian.
Sumber :Nirmana, 2009
§  Dominasi keunggulan / keistimewaan / kekuatan.
      Pada umumnya dominasi dibentuk dengan adanya kekontrasan dan kelainan, namun sesuatu yang unggul, istimewah, paling kuat, juga dapat menjadi dominasi, misalnya sebagai berikut.
-          Susunan bentuk-bentuk yang memiliki gerombolan terbesar akan menjadi dominasi.
-          Warna dengan keluasan melebihi proporsi yang sebanding (3 kuning : 5 merah : 8 biru) akan merajai atau mendominasi.
Gambar 47. Dominasi keunggulan
-          Warna kuning merupakan warna paling kuat di antara beberapa warna, sehingga dengan ukuran warna yang sama, kuning akan mendominasi.
Gambar 48. Dominasi keunggulan lain

Peserta diharapkan berkreasi melakukan observasi serta eksperimen untuk  mengolah ukuran dan tekstur. Langkah yang pertama bentuklah kelompok diskusi setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang, namun eksperimen – eksperimen dibawah ini dikerjakan individu secara mandiri.
1.   
Dengan menggunakan perangkat lunak Saudara kuasai buatlah karya seni dwimatra yang  menerapkan prinsip kesatuan kesamaan bentuk bidang namun menggunakan warna yang berbeda. Amati kemiripan bentuk dan warnanya.
                        https://delladia.wordpress.com/portofolio-2/portofolio/
2.    Dengan menggunakan gradasi bentuk raut bidang seperti huruf X dan bidang persegi empat,susunlah suatu karya dwimatra yang menerapkan konsep kesatuan serta dominasi



§  Mengidentifikasi Prinsip Keindahan
Bentuk : Keseimbangan / Balance


Keseimbangan / balance karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah.Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua bagian yang bekerja saling meniadakan. Ada beberapa jenis keseimbangan yang dapat diterapkan pada suatu karya, yaitu
-          Keseimbangan simetris (symmetrical balance)
-          Keseimbangan memancar (radial balance)
-          Keseimbangan sederajat (obvious balance)
-          Keseimbangan tersembunyi (axial balance)
Keseimbangan simetris (symmetrical balance) yaitu keseimbangan antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan sama persis, baik dalam bentuk rautnya, besaran ukurannya, arahnya, warnanya, maupun teksturnya.
Gambar 49. Keseimbangan simetris
Pada keseimbangan simetris menghasilkan kesan kaku dan statis, tidak ada gerak, pandangan berhenti. Karakter keseimbangan semetris antara lain: statis, kaku, tidak ada gerak, namun tampak resmi, formal.

Keseimbangan memancar (radial balance) hampir sama dengan keseimbangan simetri namun kesamaan polanya bukan hanya di antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan saja, melainkan juga antara ruang sebelah atas dan ruang sebelah bawah.
Gambar 50. Keseimbangan memancar

Keseimbangan sederajat (obvious balance) merupakan  keseimbangan komposisi antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan tanpa memperhatikan bentuk yang ada di masing-masing ruang.  Meskipun memiliki bentuk raut yang berbeda, tetapi besarnya sederajat, misalnya bentuk raut lingkaran dengan bentuk raut segitiga dengan besaran yang sama.Dibanding keseimbangan simetris, keseimbangan sederajat lebih terasa dinamis, tidak kaku dan tidak statis.
Gambar 51. Keseimbangan sederajat

Merupakan yaitu keseimbangan antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan meskipun keduanya tidak memiliki besaran sama maupun bentuk raut yang sama. Jika keseimbangan ini bisa dicapai maka akan menghasilkan komposisi karya yang dinamis, hidup, bergairah.
Gambar 52. Keseimbangan tersembunyi


Mengidentifikasi Prinsip Keindahan
Bentuk : Irama / Ritme


Irama berasal dari kata wirama yang berarti gerak yang berukuran,ukuran perbandingan,mengalir. Pengulangan bentuk biasanya memberi kesan keselarasan, dan bentuk yang diulang seakan-akan seperti ketukan dari sebuah irama.
Irama disebut juga ritme yang berasal dari kata rhythm (Inggris). Fadjar Sidik dalam bukunya menulis bahwa irama atau ritme ialah suatu pengulangan yang secara terus menerus dan teratur dari suatu unsur atau unsur-unsur (Fadjar Sidik, Disain Elementer, hal.48).
Dari pengertian irama tersebut terdapat dua hal penting yang perlu diperhatikan berkaitan dengan aktivitas menyusun karta seni/desain. Kedua hal itu adalah sebagai berikut.
§  Gerak pengulangan
§  Gerak mengalir/aliran
Fungsi garis semu/imajinasi pada irama , diantaranya adalah :
§  Membimbing pandangan mata
§  Prinsip kesatuan
§  Ruang kosong




Interval tangga ialah jarak antara tingkatan pengulangan atau gradasi, yang jika di dalam musik disebut tangga nada (noy), dan pada bidang seni rupa dapat disebut "tangga rupa".
Interval tangga pada seni rupa terdiri dari interval-interval tangga: raut, ukuran, arah, warna, value, testur, kedudukan, gerak, dan jarak.
Dengan menggunakan dasar tangga nada yang diterapkan pada tangga rupa, maka kemudian secara terukur dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut.
§  Repetisi
§  Transisi
§  Kontras
a.    Interval tangga bentuk raut
Pada interval tangga bentuk raut terdiri atas raut garis, raut bidang, raut gempal.
§  Interval tangga raut garis
Garis terdiri atas garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus dan garis lengkung merupakan garis yang bertentangan, sehingga antara kedua garis ini dapat dibuat garis-garis interval tangga yang menghubungkan kedua garis bertentangan tersebut.
§  Interval tangga bidang
Semua bentuk raut bidang yang saling bertentangan (kontras) dapat dibuat interval tangganya, misalnya segitiga dan lingkaran, segiempat dengan lingkaran dan lain sebagainya.
§  Interval tangga gempal
Interval tangga raut gempal dapat dibuat menyesuaikan dengan interval tangga bidang, karena pada intinya bahwa gempal adalah bidang yang memiliki ketebalan.
b.    Interval tangga ukuran
Ukuran bentuk apa saja (garis, bidang, gempal) terdiri dari panjang-pendek, tinggi-rendah, besar-kecil. Antara dua ukuran yang bertentangan tersebut dapat dibuat tujuh interval tangga ukuran.

c.    Interval tangga arah
Arah satu bentuk (garis, bidang, gempal) terdiri atas horizontal, diagonal, atau vertikal, yang dari ketiga arah ini dapat dibuat 7 interval tangga. Antara arah horizontal - diagonal dapat dibuat 2 arah yang menghubungkan, dan arah diagonal-vertikal dapat dibuat 2 arah yang menyela.
d.    Interval tangga warna
Interval tangga warna dapat diambil dari lingkaran warna. Setiap warna yang berkomplemen dapat dibuat 7 interval tangga warna, melewati dua arah yang berbeda.
e.    Interval tangga value
Value terdiri dari value terang-value sedang / normal-value-gelap (tint-tone-shade). Dari value terang sampai value gelap ini dapat disusun 7 interval tangga value. Di antara value terang (tint) dan value sedang (tone) dapat disusun 2 interval tangga, dan di antara value sedang (tone) dan value gelap (shade) dapat disusun 2 interval tanga, sehingga terciptalah 7 interval tangga value (gelap-terang), yang disebut juga skala value.Value warna dapat dibuat sebagai berikut.
§  Warna murni (hue murni) diletakkan pada value 5,
§  Warna value ke 6 adalah hue murni ditambah sedikit pigmen putih, selanjutnya warna value ke 7 dan ke 8 berangsur-angsur makin ditambah pigmen putih,
§  Warna value ke 4 adalah hue murni ditambah sedikit pigmen hitam, selanjutnya warna value ke 3 dan ke 2 berangsur-angsur semakin ditambah pigmen hitam.
Gambar 53. Tangga value warna
f.     Interval tangga tekstur
Tekstur terdiri dari tekstur kasar-tekstur sedang-tekstur halus. Antara terstur kasar sampai tekstur halus ini dapat disusun 7 interval tangga tekstur, yang dapat digunakan sebagai penolong menyusun rupa untuk memperoleh susunan yang selaras dari sisi tekstur, baik dari bentuk garis, bidang maupun gempal.
g.    Interval tangga jarak
Jarak terdiri dari sempit / dekat-sedang-jauh. Antara jarak sempit sampai dengan jauh dapat disusun 7 interval tangga jarak, yang dapat digunakan sebagai alat menata rupa untuk memperoleh keselarasan / irama dari sisi jarak, apakah garis, bidang, ataupun gempal.
h.    Interval tangga kedudukan dan gerak
Kedudukan suatu bentuk pada suatu ruang dapat di atas, di tengah, atau di bawah, ataupun dapat juga di kanan, di tengah atau di kiri.Kedudukan/posisi dibagian kiri sampai kanan, atau atas sampai bawah dapat dibuat interval tangga kedudukan dan gerak, yang dapat digunakan sebagai alat menata rupa untuk memperoleh keselarasan/irama dari gerak.

Ada tiga kemungkinan “hubungan pengulangan” unsur-unsur seni/rupa yang dapat membentuk jenis-jenis irama tertentu, yaitu :
§  Repetisi
§  Transisi
§  Oposisi

Repetisi merupakan pengulangan paling sederhana dan paling mudah, karena hanya ada satu perbedaan yaitu kedudukan. Repetisi atau ada yang menyebut similarity (kesamaan) adalah suatu pengulangan dengan kesamaan total secara ketat dari dimensi-dimensi: bentuk, raut, ukuran, arah, warna, value, tekstur, gerak, dan jarak. Repetisi adalah suatu susunan dengan kesamaan ekstrem. Efek yang ditimbulkan: rapi, tenang, resmi, berwibawa, terdapat efek kaku, statis, dan monoton, sehingga berkesan menjemukan.
Gambar54.Susunan repetisi
Sumber :Nirmana , 2009

Arah gerak pengulangan yang membentuk garis semu bisa bebas kemana pun, tetapi irama jenis tepetisi menekankann keteraturan ketat, dengan arah horizontal, vertikal, atau diagonal, yang jika lebih dari satu garis semu selalu diulang ketat dengan arah sejajar. Berikut ini beberapa contoh susunan repetisi bentuk raut garis yang mengambil garis nomor 1 pada interval tangga garis (garis lurus) yang akan membentuk garis semu diantaranya adalah
Bentuk raut yang hanya satu buah yang berarti tidak berulang, bisa dikatakan tidak memiliki irama.

Bentuk raut berulang walau jumlahnya sedikit telah memiliki irama meskipun tampak kaku, dan semakin banyak diulang semakin ritmis
Bentuk raut berulang membentuk garis semua yang berimajiner. Garis semu berulang membentuk irama tertentu yang menjadi ciri dari karya seni itu.
Transisi merupakan pengulangan dengan perubahan-perubahan dekat (variasi-variasi dekat) atau pengulangan dengan pergantian (alternasi) dan menghasilnya  suatu harmoni. Harmoni diartikan sebagai kombinasi dari obyek-obyek yang memiliki kemiripan dalam satu atau beberapa hal.Harmoni dapat dicapai dengan mengadakan pengubahan-pengubahan dekat (transisi) satu atau beberapa unsur rupa tersebut di atas. Pemecahan masalah terhadap penyusunan bentuk raut yang saling tidak ada hubungan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
§  Memberi jembatan dengan interval tanga raut atau gradasi raut pada bentuk raut yang berbeda tersebut.
§  Mengulang-ulang bentuk raut yang berbeda tersebut sehingga tercipta suatu irama yang menyelaras kontras raut tersebut dengan laras kontras raut.
Menyusun suatu bentuk (garis/bidang/gempal) dengan dua atau tiga interval tangga unsur rupa yang saling berdekatan yang berarti menyusun bentuk-bentuk yang memiliki kemiripan, misalnya menyusun bentuk raut nomor 1 dan 2, nomor 4 dan 5, atau nomor 2, 3, dan 4, (pada interval tangga bentuk raut) disebut susunan secara transisi.
Sumber :Nirmana , 2009

Menyusun bentuk-bentuk dengan kecenderungan mirip digolongkan sebagai susunan secara transisi dengan perubahan dekat. Macam-macam susunan transisi bisa transisi bentuk raut, transisi ukuran, transisi arah, transisi warna, transisi value, transisi tekstur, transisi gerak, atau transisi jarak, bisa transisi satu, beberapa atau seluruh unsur.Berikut ini beberapa contoh transisi pada raut bidang segi empat, transisi tersusun berdasar perubahan ukuran, warna, jarak, gerak, kedudukan dari raut bidang.
Gambar 56. Transisi pada raut bidang segi empat
Sumber : nirmana , 2009
Laras kontras atau transisi oposisi merupakan jenis irama dengan gerak pengulangan dalam kekontrasan - kekontrasan atau pertentangan-pertentangan secara teratur, runtut, terus menerus, bak sebuah aliran yang mengalir penuh vitalitas. Kontras memberi penekanan yang menghidupkan desain, memberi greget, memberi gairah yang dinamis pada desain. Kontras selalu terjadi dan ada setiap hari, misalnya objek besar-kecil, panjang-pendek, tinggi-rendah, jauh-dekat, vertikal-horizontal, dan lain-lain.
Gambar 57. Menjembatani kontras dengan gradasi
Sumber :Nirmana , 2009
Untuk mendapatkan irama kontras dapat dilakukan dengan
§  membuat pengulangan-pengulangan kontras;
§  memberi jembatan kontras dengan gradasi.
Berikut ini adalah contoh susunan raut dengan irama oposisi yang kekontrasannya dapat dilembutkan dengan adanya pengulangan bentuk raut, pengulangan ukuran, pengulangan arah, gradasi ukuran, gradasi arah.
Gambar 58. Susunan raut garis dengan irama oposisi
Sumber : nirmana , 2009




Mengidentifikasi Prinsip Keindahan
Bentuk : Proporsi Dan Skala

Proporsi merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian.Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan –perbandingan yang tepat.Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang.Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur.
Dengan adanya proporsi atau perbandingan supaya ada perbandingan yang ideal sebagai alat menciptakan karya seni yang menarik / serasi.Misalnya, membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran kursi dengan meja, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek dengan objek lainnya. Karya seni yang tidak proporsional tampak tidak menarik dan kelihatan janggal. Untuk itu dalam penciptaannya harus dibuat sesuai dengan proporsi yang sebenarnya.



Proporsional / ideal / serasi merupakan ukuran perbandingan dari suatu karya seni yang dibuat bedasarkan kaidah-kaidah perbandingan yang dianggap idel sehingga terciptalah suatu karya seni yang menari dan enak lihat mata.
a.    Proporsi bentuk raut dan proporsi ruang
Ruang merupakan tempat dimana bentuk raut berada. Ruang dapat berbentuk dwimatra maupun trimatra. Proporsi bentuk raut ataupun proporsi ruang berkaitan erat dengan ukuran, dimana proporsi ideal pada umumnya dinyatakan dengan ukuran yang bersifat matematis. Namun sifat matematisnya ini hanya sebagai pengarah saja karena yang dibuat adalah karya seni maka rasa lebih banyak berperan disini.
b.    Fibonachi spiral
Fibonacci spiral atau sering disebut juga golden spiral adalah bentuk spiral yang terkenal untuk komposisi seni. Bentuk spiral ini (ilustrasi dibawah) banyak terdapat di alam misalnya keong, bunga, dan lain-lain.Bentuk spiral terlihat sangat alami dan enak dipandang.
Gambar 59.Fibonachi spiral

Sebuah Fibonacci spiral mendekati spiral emas menggunakan busur seperempat lingkaran tertulis dalam kotak integer Fibonacci-nomor sisi, ditampilkan untuk ukuran persegi 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, dan yang paling besar adalah 34.
c.    Proporsi din
Dasar proporsi din adalah bentuk bujur sangkar sebagai ukuran panjangnya 1 : 1,414 (A:B). Proporsi lebih panjang atau lebih pendek dianggap tidak proporsional.
Pada gambar “dasar pembuatan proporsi din” dapat dilihat bahwan bentuk bujur sangkar adalah sisi A. Untuk membuat garis diagonal kemudian lingkaran sampai memotong perpanjangan salah satu sisi bujur sangkar dan sisi bujur sangkar dan inilah sisi panjang proporsi din (B), lebarnya adalah sisi bujur sangkar tersebut (A).
Gambar 60. Dasar pembuatan proporsi din

d.    Proporsi antara bentuk raut dan ruang
Proporsi / perbandingan ukuran antara bentuk raut dan ruang ditempat dimana bentuk raut tesebut berada, tidak ada ukuran yang pasti.  Berikut ini contoh proposi bentuk raut dan ruang :
Ukuran obyek yang sangat kecil dibanding keluasan ruang yang ada akan menghasilkan kesan ruang terlalu kosong namun adakalanya obyek yang sangat kecil dapat menarik perhatian.
Proporsi antara ruang dan bentuk idealnya 75% ruang terisi dengan obyek

Ukuran obyek yang besar sehingga sedikit menyisakan ruang kosong akan menciptakan kesan obyek mendominasi ruang, muatan terasa penuh dan sesak
Ukuran obyek yang sangat besar maka obyek akan kehilangan bentuk wutuhnya dan tidak mendominasi lagi. Ini juga merupakan salah satu metode cropping gambar untuk memberikan kesan bahwa panjang dan besar obyek tersebut tak terhingga.
Susunan beberapa obyek dengan ukuran besar dan jumlah sedikit pada suatu ruang akan memberikan kesan berat, kuat, keras dan agak sesak.
Susunan beberapa obyek dengan ukuran kecil dengan jumlah banyak pada ruangan akan terasa ringan, longgar dan seakan menjadi tekstur yang menarik.
Susunan obyek dengan jumlah ganjil pada suatu ruang akan terasa lebih menarik dibandingkan obyek yang berjumlah genap.

e.    Proporsi antara bentuk raut dalam ruang
Setiap bentuk mempunyai ukuran, bisa besar – kecil, panjang – pendek, tinggi – rendah dan lain sebagainya. Unsur bentuk dapat berupa titik, garis, bidang, gempal dan setiap bentuk tentunya mempunyai raut pelbagai macam bentuknya. Proporsi sangat erat kaitannya dengan masalah ukuran dalam hal ini ukuran dari bentuk maupun rautnya. Perpaduan antar unsur – unsur pada nirmana dwimatra  raut, ukuran, arah, warna, value, tekstur, kedudukan, jarak dan lain sebagainya akan menghasilkan kesan diantaranya adalah repetisi, transisi, oposisi
Gambar 61.Susunan proporsi garis
Gambar 62. Susunan proporsi bidang
Gambar 63.Susunan proporsi gempal

Susunan bentuk dengan sebagian ukuran besar dan satu ukuran kecil atau juga sebaliknya akan menarik perhatian dan menghasilkan suatu dominasi.
Gambar 64.Susunan proporsi dengan dominasi



f.     Proporsi warna.
Untuk mendapatkan komposisi warna sebanding dengan luasannya ,dapat menggunakan acuan percobaan newton :
-       keluasan warna kuning adalah 3 bagian
-       keluasan warna merah adalah 5 bagian
-       keluasan warna biru adalah 8 bagian
Skala merupakan perubahan ukuran tanpa merubah perbandingan panjang , lebar ataupun tinggi. Tujuan adanya skala pada suatu karya dwimatra memberikan kesan luas, jauh, sedang, sempit, dekat.
Skala merupakan salah prinsip dalam keindahan bentuk karya seni. Skala erat kaitannya dengan proporsi.

Dari gambar diatas terlihat bahwa pada ukuran bidang dengan perbandingan panjang dan lebar adalah 1:1. Untuk ukuran real dari panjang 2 dan lebar 2, maka ketika bidang dikecilkan dengan perbadingan panjang dan lebar tetap 1:1 dengan ukuran realnya panjang 1 dan lebar 1 dan begitu juga sebaliknya jika ukuran dibesarkan.
Perubahan Skala tidak hanya pada pebandingan ukuran panjang / lebar / tinggi pada obyek itu sendiri namun juga perbandingan ukuran terhadap obyek-obyek sekitarnya.


Mengevaluasi Komposisi Warna


Interval tangga merupakan tingkatan, atau gradasi warna yang jembatani dua warna kontras.Interval tangga warna amat berguna sebagai alat menyusun warna. Terdapat banyak warna kontras yang saling berkomplemen, misalnya saja kuning-ungu, hijau-merah, jingga-biru, seperti terlihat pada gambar interval tangga warna berikut
Gambar 66. Lingkaran warna

Diantara dua warna kontras yang berkomplemen tersebut dapat disusun tujuh interval tangga atau gradasi warna yang dapat digunakan untuk pedoman menyusun warna. Interval tangga ini dibuat sama dengan interval tangga not musik yang terdiri dari tujuh not, yakni do, re, mi, fa, so, la, si, do. Berikut ini adalah interval tangga warna sesuai gambar diatas :











Gambar 67.Tangga warna

Saat menyusun warna berdasarkan interval tangga warna diatas secara garis besar dapat disusun dengan susunan laras tunggal /repetisi / monoton , transisi, oposisi/laras kontras.
Repetisi
pewarnaan dengan satu interval tangga warna. Hasilnya monoton, sederhana, tenang, sedikit menjemukan, tetapi bisa tampak rapi, resmi.
Transisi/
laras harmoni
Susunan transisi / laras harmoni warna adalah kombinasi warna-warna yang saling ada hubungan. Pada dasarnya semua warna yang saling ada hubungan satu dengan yang lain adalah warna-warna harmonis.
Oposisi/ laras kontras
Susunan warna oposisi atau laras kontras adalah susunan warna  yang saling berjauhan. Susunan oposisi menghasilkan kesan kontras, kuat, tajam, dinamis, kesan kontradiktif, bergejolak.
Dalam lingkaran warna jarak antar warna berbanding lurus dengan tingkat kekontrasan warna. Semakin jauh jarak pada lingkaran warna maka warna tersebut semakin besar sifat oposisinya.Pasangan warna yang letaknya berseberangan merupakan warna komplementer, misalnya saja warna kuning – ungu, merah – hijau.
Gambar 68.Lingkaran warna harmoni dan kontras
Laras kontras warna digolongkan menjadi beberapa,yaitu :
Laras kontras komplementer merupakan dua warna yang saling berhadapan dalam lingkaran warna disebut komplementer. Dua warna ini adalah warna yang paling bertentangan karena dua warna ini memiliki jarak paling jauh dalam lingkaran warna.
Kontras split komplemen disebut pula sebagai bias komplementer merupakan perpaduan  warna – warna yang berseberangan pada lingkaran warna, tetapi menyimpang ke kiri atau ke kanan.

Kontras triad komplemen atau kontras segi tiga disebut pula sebagai  kontras tiga warna. Susunan kontras tiga warna kontras maka dapat menggunakan bantuan gambar segitiga seperti pada gambar laras kontras triad komplementer . Contoh dari jenis kontras tiga warna  adalah merah-biru-kuning.
Kontras tetrad komplemen Untuk mempermudah mendapatkan susunan rupa empat warna kontras maka dapat menggunakan bantuan bentuk  segiempat seperti pada gambar laras kontras tetrad komplementer warna. Contoh susunan laras kontras tetras komplementer adalah kuning – biru hijau – ungu – merah jingga.

Kesatuan warna dapat diperoleh jika warna-warna yang digunakan saling hubungan, susunan warna tidak boleh tercerai berai.Terdapat dua kemungkinan hubungan yaitu hubungan kesamaan dan hubungan kemiripan dari warna-warna yang digunakan. Kesamaan warna artinya semua warna yang digunakan sama persis, sedangkan kemiripan warna artinya warna-warna yang digunakan mempunyai unsur yang membuat mereka hampir sama.
Warna – warna kontras merupakan warna yang bertentangan dan tidak mempunyai kesamaan sehingga susunan warnanya kadang terasa tidak menyatu. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menyusun warna kontras agar terlihat lebih menyatu satu sama lainnya :
Penetralan / neutralizing  menggunakan warna-warna netral hitam, abu-abu, atau putih untuk membuat warna kontras lebih selaras.

Pencampuran / mixing memberikan warna-warna tetangga kepada masing-masing warna kontras yang digunakan untuk membuat warna kontras lebih selaras.

Pengaburan/ glassing
mengglasirnya dengan warna cair, mengaburkannya dengan kaca buram/kalkir, memberikan cadar berupa kain kasa/stimin, atau memercikinya / menyemprotnya dengan warna lain.
Texturing
membuat tekstur kasar dari permukaan media yang digunakan sehingga terjadi relif-relif atau bukti-bukti yang dapat mengakibatkan efek gelap terang yang dapat menetralkan warna-warna diatasnya.
Graying / pengabu-abuan.
mencampur semua warna yang digunakan dengan abu-abu.
Warna kontras setelah
digreying
 












Untuk mendapatkan komposisi yang sebanding, dalam arti tidak ada warna yang mendominasi, diperlukan perbandingan keluasan warna yang digunakan.Perbandingan keluasan antarwarna dalam sebuah susunan warna yang seimbang adalah :
§  Untuk mendapatkan susunan tiga warna primer agar seimbang perbandingannya, maka perbandingan masing – masing warna primernya adalah è3 kuning : 5 merah : 8 biru
§  Untuk menyusun tiga warna primer dan tiga warna sekunder agar seimbang perbandingannya adalah è 3 kuning : 5 merah : 8 biru : 8 jingga : 11 hijau : 13  ungu
§  semakin luas bentuk yang akan diberi warna sebaiknya menggunakan warna yang semakin tenang dan semakin sempit suatu area sebaiknya menggunakan warna yang semakin kuat.

Suatu karya seni harus memiliki keunikan, keistimewaan, keunggulan, dan daya tarik, pusat perhatian atau pandang yang sering disebut dominasi. Sesuatu yang lain dari yang umum / kebanyakan dapat menjadi dominasi atau menjadi daya tarik. Misalnya seperti pada gambar berikut warna kuning menjadi dominasi dari warna ungu yang menjadi warna umum pada bidang.
Gambar 69. Dominasi
Penerapan warna-warna analogus dengan menggunakan susunan warna dengan tingkat tergelap ke terang untuk seluruh komposisi, misalnya, akan terlihat harmonis, tetapi akan terkesan mentah, datar, menjemukan, jika tidak ada dominasinya. Ada beberapa cara untuk memberikan dominasi warna dengan beberapa cara sebagai berikut :
§   Susunan warna-warna dingin dengan dominasi satu warna panas
§   Susunan warna-warna panas dengan dominasi satu warna dingin
§   Susunan warna-warna harmoni analogus dengan dominasi satu warna komplemennya atau satu warna kontras lainnya.
§   Susunan warna-warna dengan proporsi keluasan yang sebanding dapat menggunakan dominasi satu keluasan warna yang lebih luas dari proporsi yang semestinya.
§   Susunan warna-warna yang ber-value gelap dapat menggunakan dominasi satu warna yang ber-value terang.
§   Susunan warna-warna yang ber-value terang dapat menggunakan dominasi satu warna yang bervalue gelap.
§   Susunan warna-warna yang menggunakan intensitas chroma rendah menggunakan dominasi warna yang cemerlang.

Suatu komposisi karya seni harus memiliki keseimbangan dalam susunan unsur-unsurnya, terutama ruang sebelah kiri dan kanan.Simetris artinya keseimbangan kanan kiri sama. Sedangan keseimbangan asimetris artinya keseimbangan kanan kiri tidak sama.
Gambar70. Keseimbangan warna simetris

Untuk memperoleh keseimbangan warna secara simetris tidaklah sulit.Sedangkan untuk memperoleh keseimbangan asimetris cukup sulit untuk memperhitungkannya. Salah satu cara untuk mempermudah mencapai keseimbangan asimetrisdapat dilakukan dengan mengadakan pengulangan warna yang sama diberbagai bagian dan susunan.Pada keseimbangan warna yang asimetris harus mempertimbangkan gaya berat warna yang bersifat matematis namun perlu diingat pula bahwa warna merupakan unsur seni yang penuh rasa.
Gambar71. Keseimbangan warna asimentris









Mengidentifikasi Prinsip
Keindahan Ekspresi



A.   Uraian Materi
Keindahan ekspresi timbul dari pengalaman. Di dalam karya seni, pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman melihat atau memahami. Ekspresi sendiri merupakan pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan dan sebagainya).
Dengan pengalaman mengamati, memasuki, menempati, kita dapat merasakan sikap batin atau ekspresi pencipta karya. Adapun elemen-elemen dalam keindahan ekspresi adalah :
1.    Karakter
Karakter merupakan aspek utama merancang yang bersifat menyeluruh setiap keputusan di desain. Tema berkaitan erat dengan karakter.  Aspek teknis menyangkut pemenuhan syarat, fungsi, dan struktur adalah karakter, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karakter desain yang khas akan menentukan eksistensi suatu karya.

2.    Warna
   Warna dapat berperan untuk memperkuat bentuk dan mampu memberikan pikiran dan jiwa manusia yang melihatnya. Warna menentukan karakter, juga dapat menciptakan suasana yang kita harapkan. Mengenai karakteristik warna telah dijelaskan secara mendetail di Kegiatan Pembelajaran sebelumnya.
3.    Syle / Gaya
Gaya sebagai salah satu penentu keindahan ekpresi merupakan cara merancang secara berbeda dengan yang lain. Gaya antara lain dapat ditentukan menurut sejarah misalnya : gaya romanik byzantum, barok, renaisans, gotik, internasional, post modern, dan lain-lain.
4.    Bahan / Material
Bahan yang kita pakai dalam desain dapat menimbulkan kesan tertentu misal :
- Bahan logam : menimbulkan kesan dingin, padat, keras.
- Kayu berpori : menimbulkan kesan hangat.
- Bahan kaca : bersifat tembus pandang dan memantulkan cahaya dapat memberi kesan hidup dan ringan.
Pemakaian bahan / material akan menimbulkan suatu motif dan tekstur.
Motif adalah ornamen dua atau tiga dimensi yang disusun menjadi pola atau ragam tertentu. Motif dapat dibentuk oleh tekstur dan bentuk. Susunan benda dalam ruang juga disebut motif. Motif mempunyai arah gerak maka penempatan motif harus sejalan dengan irama ruang. Pemanfaatan berbagai macam motif akan menimbulkan kesan kacau.
Tekstur adalah halus kasar permukaan benda, baik yang dapat dilihat atau yang dapat diraba. Tekstur kasar punya kesan maskulin dan haus mencerminkan hal-hal resmi/formal dan anggun. Tekstur kasar dan tebal cenderung membuat ruangan lebih kecil dan sempit. Tekstur licin dan ringan punya kesan luas dan terang. Tekstur kasar mempunyai intensitas lebih gelap begitu sebaliknya dengan tekstur licin.






Merancang Penerapan Unsur Dan Prinsip
Desain Dalam Nirmana Dwimatra

Kreativitas merupakan salah satu kemampuan manusia yang dapat membantu kemampuan yang lain, hingga sebagai keseluruhan dapat mengintegrasikan stimuli luar dengan stimuli dalam (yang telah dimiliki sebelumnya-memori) hingga tercipta suatu karya yang baru.
Karya seni tidak saja harus hanya bernilai artistik tetapi mengandung  tujuan tertentu. Unsur – unsur rupa sebagai penyusun seni saling berhubungan sehingga merupakan satu kesatuan.
Pada saat merancang suatu karya seni ada unsur-unsur dan prinsip desain yang perlu diperhatikan dan terapkan agar mendapatkan suatu karya yang bagus, menarik dan memenuhi kaidah-kaidah seninya.Unsur – unsur konseptual yang ada pada perancangan karya seni adalah elemen titik, garis, bidang, gempal.Unsur – unsur visual dari karya dwimatra terdiri atas raut, bentuk, ukuran, warna, tekstur. Sedangkan yang termasuk prinsip – prinsip keindahan bentuk karya seni adalah kesatuan, keseimbangan, irama, proporsi, dan dominasi.
1.    Unsur - unsur konseptual dari karya dwimatra

Pada unsur – unsur konseptual yang ada pada perancangan karya seni adalah elemen titik, garis, bidang, gempal.

Titik adalah salah satu elemen dalam seni rupa yang paling kecil, Apabila suatu titik ditarik akan menjadi suatu garis, dan titik apabila diolah secara luas akan menjadi suatu bidang.

Gambar 72.Raut titik

Pengolahan suatu garis akan menghasilkan garis lengkung, garis lurus, garis patah-patah, garis tebal, dan garis tipis. Kesemua jenis garis itu bila dikomposisikan dengan tepat dan sesuai akan menghasilkan nilai artistik.Bentuk raut garis dapat berupa garis lurus, melengkung, majemuk, gabungan

Gambar 73.Macam raut garis

Bidang adalah sesuatu yang memiliki wujud atau shape yang tampak dari suatu benda, khususnya untuk benda-benda 2 dimensional.bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.
Raut suatu bidang dapat berupa bidang geometri, bidang bersudut bebas, bidang organik, bidang ruang maya, bidang gabungan.
Gambar 74. Macam raut bidang

Bentuk rupa gempal / volume merupakan bentuk yang mempunyai tiga dimensi yaitu dimensi ruang yang tediri dari panjang, lebar, tebal. Gempal semu merupakan bentuk tiga demensi yang semu sehingga susunan gempal semu akan membentuk ruang semu. Gempal semu akan tampak seperti gempal nyata bila didukung pewarnaan dan value yang tepat.Raut merupakan suatu ciri dari suatu bentuk. Macam-macam raut gempal diantaranya adalah gempal kubistis, gempal silindris, gempal gabungan, gempal variasi.

2.    Unsur - unsur visual dari karya dwimatra
Unsur – unsur visual dari karya dwimatra terdiri atas raut, bentuk, ukuran, warna, tekstur. Secara detail sudah dibahas pada kegiatan pembelajaran 5-6-7.

3.    Prinsip keindahan bentuk
Prinsip – prinsip keindahan bentuk karya seni adalah kesatuan, keseimbangan, irama, proporsi, dan dominasi. Bentuk yang dimaksudkan dalam suatu karya adalah bentuk titik, garis, bidang serta gempal. Bentuk–bentuk tersebut sebenarnya penggambar atas apa yang ada dialam ini.Raut merupakan ciri khas suatu bentuk, tentu saya satu bentuk dengan bentuk yang lainnya mempunyai cirikhas tersendiri.
Irama atau ritme adalah gerak pengulangan atau gerak mengalir yang ajek, teratur, terus menerus. Ajek yang dimaksud dalam hal ini bisa keajekan dalam kesamaan-kesamaan, bisa keajekan dalam perubahan-perubahan, atau bisa keajekan dalam kekontrasan-kekontrasan, yang dilakukan secara teratur, terus menerus, bagaikan sebuah aliran.
Pada suatu karya seni yang menarik biasanya mengandung irama yang bersifat repetisi, transisi serta kontras.Pelbagai macam interval tangga dapat digunakan sebagai acuan untuk menyusun karya seni yang menarik interval tangga tersebut dapat diterapkan pada unsur penyusun titik, garis, bidang maupun gempal. Pada interval tangga tersebut terdapat perubahan–perubahan yang terlihat disisi arah, ukuran, warna, tekstur, jarak, posisi dan lain sebagainya. Berikut  salah satu contoh interval tangga jarak.
Gambar75.Interval tangga jarak

Keseimbangan juga merupakan salah satu bagian yang penting dalam menyusunan suatu karya.Adapun jenis-jenis keseimbangan adalah keseimbangan simetris, silinder, memancar, tersembuyi.

4.    Cara memperoleh keseimbangan
Keseimbangan memancar (radial balance) tetapi keseimbangan pada umunya menekankan keseimbangan ruang bagian kiri dan ruang bagian kanan.Keseimbangan dalam seni hanyalah berdasarkan rasa, bukan matematika.Oleh karena itu, diperlukan banyak latihan agar rasa menjadi peka.Apa pun jenis keseimbangan yang ingin dicapai, selalu bertolak dari garis poros. Bentuk yang besar ditarik mendekati poros dan bentuk yang kecil ditarik menjauhi poros.
Gambar 76. Keseimbangan asimetri dan simetri

Cara memperhitungkan keseimbangan ruang kiri dan kanan persis seperti kalau cara menimbang barang dengan alat timbangan, antara lain:
§  Jika beban di sebelah kiri terlalu berat (ukuran bentuknya besar atau jumlahnya banyak). Maka beban di sebelah kiri tersebut sebagian dipindahkan di sebelah kanan.
§  Jika beban di sebelah kiri memiliki bentuk objek besar atau jumlahnya banyak, dan beban sebelah kanan bentuk objeknya lebih kecil atau jumlahnya sedikit sehingga berat sebelah kiri, maka kedudukan objek di sebelah kiri ditarik ke tengah (mendekati poros), dan beban di bagian kanan yang bentuk objeknya kecil atau jumlahnya sedikit ditarik ke tepi (menjauhi poros).
Gambar 77. Tidak seimbang dan seimbang

Pada saat mendesain suatu karya seni terlebih dahulu harus direncanakan akan menggunakan desain keseimbangan simetri atau asimetri dan hal ini berkaitan dengan karakter karya yang akan dibuat.

 Jika mendesain sesuatu yang menghendaki bersifat resmi sebaiknya menggunakan keseimbangan simetris, sedangkan jika menghendaki sesuatu desain yang bersifat tidak resmi lebih baik menggunakan keseimbangan asimetris yang karakternya lebih dinamis. Gambar diatas merupakan contoh layout untuk keseimbangan simetris dan asimetris.
Pemilihan apakan susunan desain harus konsisten, di mana jika sejak awal disusun secara simetris maka seluruh susunan harus simetris, dan jika sejak awal suatu desain disusun secara asimetris maka seluruh desain sebaiknya disusun secara asimetris. Jadi, pada dasarnya jangan dicampur aduk antara simetris dan asimetris.
5.    White space
White Space (ruang sela/kosong) sesungguhnya merupakan salah satu prinsip seni rupa  yang pada dasarnya untuk membantu memperoleh kesatuan/unity. Prinsip ruang kosong  (white space) merupakan salah satu cara unuk mendukung kesatuan dengan pendekatan kerapatan. Susunan bentuk-bentuk jangan disebar-sebar.

Dalam suatu ruang yang sempit sebaiknya objek-objek ditarik mendekati tembok/dinding, dan bagian tengah ruang dibiarkan sedikit kosong agar lebih leluasa dan terasa longgar, tidak sempit.Pada contoh dibawah ini ruang kosong sekitar 75 % sehingga terkesan desainnya tidak sesak dan cukup lega.
Gambar 79. Penerapan white space dipadu transisi unsur bidang segitiga

Dengan merapat-rapatkan objek yang disusun mendekati titik atu garis, dan dengan membiarkan tempat-tempat agar tetap kosong, maka akan tercipta suatu susunan yang menyatu. Namun tentunya dalam merapatkan objek-objek dan mengosongkan area-area tertentu harus mempertimbangkan prinsip keseimbangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar